SBUMSBUM Akhwat

SBUM AKHWAT NOMOR 352 – APAKAH PERLU MENGQADHA’ SHALAT YANG DI MASA LALU?

SBUM
Sobat Bertanya Ustadz Menjawab

 

NO : 352

Dirangkum oleh Grup Islam Sunnah | GiS
https://grupislamsunnah.com

Kumpulan Soal Jawab SBUM
Silakan Klik : https://t.me/GiS_soaljawab

Judul bahasan

APAKAH PERLU MENGQADHA’ SHALAT YANG DI MASA LALU?

 Pertanyaan
Nama : Amoi Widiastuti
Angkatan : 02
Grup : 58
Domisili : –

بسم الله الرحمن الرحيم

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Afwan Ustadz, saya mau bertanya mengenai shalat wajib.
Begini saat awal-awal saya syahadat itu, saya shalatnya banyak yang masih bolong-bolong. Apakah saya bisa membayar shalat saya yang bolong-bolong itu ?

جزاكم الله خيرا وبارك الله فيكم.

  Jawaban

وعليكم السلام ورحمة اللّه وبركاته

بسم الله

Alhamdulillah, wa laa haula wa laa quwwata illaa billaah, wash-shalaatu was-salaamu ‘alaa Rasulillaah, Amma ba’du.

1️⃣ Meninggalkan shalat lima waktu adalah salah satu dosa besar.

Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam menekan shalat lima waktu bahkan madzhab Imam Ahmad mengatakan bahwasanya sudah memasuki kekufuran. Semoga hal ini tidak terjadi lagi.

Berdasarkan sabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam :

العهد الذي بيننا وبينهم الصلاة فمن تركها فقد كفر

“Perjanjian antara kita dengan mereka adalah shalat, siapa yang meninggalkannya maka dia kafir”.
(HR. Ahmad).

2️⃣ Akan tetapi dikarenakan ketidaktahuan Ukhty tentang hukum shalat maka hendaknya ukhti untuk bertaubat kepada Allah Ta’ala. Allah Ta’ala mengampuni hamba-hamba-Nya yang melakukan kesalahan dan kelupaan.

Allah Ta’ala berfirman :

رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ اِنْ نَّسِيْنَآ اَوْ اَخْطَأْنَا ۚ

“Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan”.
(QS. Al Baqarah: 285).

3️⃣ Untuk shalat yang telah ditinggalkan oleh Ukhty maka tidak perlu diqadha’. Karena hal tersebut tidak diajarkan oleh Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam.

عَنْ مُعَاذَةَ قَالَتْ سَأَلْتُ عَائِشَةَ فَقُلْتُ مَا بَالُ الْحَائِضِ تَقْضِي الصَّوْمَ وَلَا تَقْضِي الصَّلَاةَ فَقَالَتْ أَحَرُورِيَّةٌ أَنْتِ قُلْتُ لَسْتُ بِحَرُورِيَّةٍ وَلَكِنِّي أَسْأَلُ قَالَتْ كَانَ يُصِيبُنَا ذَلِكَ فَنُؤْمَرُ بِقَضَاءِ الصَّوْمِ وَلَا نُؤْمَرُ بِقَضَاءِ الصَّلَاةِ

“Dari [Mu’adzah] dia berkata, “Saya bertanya kepada [‘Aisyah] seraya berkata, ‘Kenapa gerangan wanita yang haid mengqadha’ puasa dan tidak mengqadha’ shalat? ‘ Maka Aisyah menjawab, ‘Apakah kamu dari golongan Haruriyah?’ Aku menjawab, ‘Aku bukan Haruriyah, akan tetapi aku hanya bertanya.’ Dia menjawab, ‘Kami dahulu juga mengalami haid, maka kami diperintahkan untuk mengqadha’ puasa dan tidak diperintahkan untuk mengqadha’ shalat'”.
(HR Muslim).

4️⃣ Untuk jalan terakhir bagi Ukhty untuk bertaubat kepada Allah dan bertekad untuk tidak mengulangi lagi di masa yang datang. Allah memerintahkan kepada kaum Mukmin baik laki-laki dan perempuan untuk bertaubat kepada Allah.

Allah Ta’ala berfirman :

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا تُوْبُوْٓا اِلَى اللّٰهِ تَوْبَةً نَّصُوْحًاۗ عَسٰى رَبُّكُمْ اَنْ يُّكَفِّرَ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۙ

“Wahai orang-orang yang beriman! Bertobatlah kepada Allah dengan tobat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai”.
(QS. At-Tahrim 7).

Semoga Allah sentiasa membimbing kita semua ke jalan-Nya yang lurus

والله تعالى أعلم بالصواب

6 Desember 2021.

Dijawab oleh : Ustadz Aulia Ramdanu, Lc.

Official Account Grup Islam Sunnah (GiS)⁣⁣

WebsiteGIS: https://grupislamsunnah.com
Fanpage: web.facebook.com/grupislamsunnah
Instagram: instagram.com/grupislamsunnah
WebsiteGBS: grupbelanjasunnah.com
Telegram: t.me/s/grupislamsunnah
Telegram Soal Jawab: https://t.me/GiS_soaljawab
YouTube: bit.ly/grupislamsunnah

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button