SBUMSBUM Akhwat

SBUM AKHWAT NOMOR 824 – MENYIKAPI PERBEDAAN MAZHAB

 SBUM
Sobat Bertanya Ustadz Menjawab

 

NO : 824

Dirangkum oleh Grup Islam Sunnah | GiS
https://grupislamsunnah.com

Kumpulan Soal Jawab SBUM
Silakan Klik : https://t.me/GiS_soaljawab

Judul bahasan

MENYIKAPI PERBEDAAN MAZHAB

Nama : Ila
Angkatan: 04
Grup : 14
Nama Admin : Eka Ummu Muhammad
Nama Musyrifah : Nur Isnianti A
Domisili : Jakarta
📨 TANYA USTADZ ❓

بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُه

Pertanyaan

Afwan Ustadz, saya masih bingung mengenai mazhab.

Disebutkan di atas, “mengambil kebaikan atas mazhab-mazhab tersebut”

Lalu “seakan mazhab tersebut adalah syariat yang berbeda”

Jadi, mazhab itu apa? Jika beberapa mazhab bisa dilaksanakan atau diamalkan oleh satu orang, kenapa harus ada perbedaan mazhab? Apa bedanya mazhab dan syariat?

 

جزاكم الله خيرا وبارك الله فيكم.

  Jawaban

وعليكم السلام ورحمة اللّه وبركاته
بسم الله

الحمد لله والصلاة والصلام على رسول الله اما بعد.

Mazhab adalah itiqad (keyakinan), jalan dan ushul (prinsip-prinsip) yang dipraktekkan. Misalnya seperti pernyataan, “mazhab kami adalah mazhab sepuluh orang yang dijamin masuk surga dan Imam Ahmad.

Pada umumnya, bila membicarakan mazhab, seseorang kemudian mengacu kepada permasalahan fiqhiyah. Padahal mazhab itu mencakup juga yang berkait dengan keyakinan dan akidah. Oleh karenanya, sering digunakan para ulama untuk menyatakan keyakinan dan itiqad Ahlu Sunnah, seperti pernyataan Imam Abu Utsman Isma’il bin Abdurrahman Ash Shabuni (wafat 449H) ketika menjelaskan akidah Ahlu Sunnah Wal Jama’ah : “Dan termasuk mazhab Ahli Hadits, iman adalah perkataan dan perbuatan serta ma’rifah (ilmu), bertambah dengan ketaatan dan berkurang dengan kemaksiatan”. Beliau juga menyatakan : “Di antara madzhab Ahlu Sunnah wal Jamaaah.

Akan tetapi yang perlu diketahui bahwa seluruh mazhab, memiliki keyakinan yang sama dalam masalah akidah dan tauhid. Hanya saja mereka berbeda dalam masalah fiqhiyah.

Lalu perbedaan mazhab itu disebabkan karena adanya perbedaan pandangan dalam memahami sebuah dalil baik Al Quran maupun hadits. Setiap orang dibolehkan untuk mengikuti mazhab tertentu, dengan syarat bahwa mazhab tersebut sesuai dengan Al Quran dan hadits.

Dengan demikian, merupakan kekeliruan bila seseorang yang fanatik terhadap satu mazhab (misalnya mazhab Syafi’i), tetapi hanya mengambil mazhabnya dalam bidang fiqih dan meninggalkan akidah yang diyakini Imam Syafi’i. Atau yang mengklaim diri bermazhab Hanbali, tetapi tidak mengikuti masalah i’tiqad Imam Ahmad bin Hanbal. Atau yang lainnya. Fenomena seperti ini banyak menghinggapi para pengikut madzhab yang ada, yakni mereka bersikukuh menyatakan diri bermazhab imam tertentu, namun akidah dan amalannya jauh dari imam yang “katanya” diikutinya tersebut.

Secara istilah, syariat Islam adalah semua aturan yang Allah turunkan untuk para hamba-Nya, baik terkait masalah akidah, ibadah, muamalah, adab, maupun akhlak. Baik terkait hubungan makhluk dengan Allah, maupun hubungan antar-sesama makhluk. (Tarikh Tasyri’ Al-Islami, Manna’ Qathan, hlm. 13).

Allah berfirman,

ثُمَّ جَعَلْنَاكَ عَلَى شَرِيعَةٍ مِنَ الْأَمْرِ فَاتَّبِعْهَا

“Kemudian Aku jadikan kamu berada di atas suatu syariat (peraturan) dari urusan (agama itu), Maka ikutilah syariat itu…” (QS. Al-Jatsiyah: 18)

Maka dapat disimpulkan bahwa syariat lebih luas maknanya dibandingkan dengan mazhab.
Karena syariat mengatur seluruh aturan yang ada pada agama Islam.

والله تعالى أعلم

 Dijawab oleh : Ustadz Mahatir Fathoni S.Ag

Official Account Grup Islam Sunnah (GiS)⁣⁣

WebsiteGIS: https://grupislamsunnah.com
Fanpage: web.facebook.com/grupislamsunnah
Instagram: instagram.com/grupislamsunnah
WebsiteGBS: grupbelanjasunnah.com
Telegram: t.me/s/grupislamsunnah
Telegram Soal Jawab: https://t.me/GiS_soaljawab
YouTube: bit.ly/grupislamsunnah

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button