SBUMSBUM Akhwat

SBUM AKHWAT NOMOR 883 – SUAMI YANG LALAI DARI TANGGUNG JAWAB

SBUM
Sobat Bertanya Ustadz Menjawab

 

NO : 883

Dirangkum oleh Grup Islam Sunnah | GiS
https://grupislamsunnah.com

Kumpulan Soal Jawab SBUM
Silakan Klik : https://t.me/GiS_soaljawab

Judul bahasan

SUAMI YANG LALAI DARI TANGGUNG JAWAB

💬 Pertanyaan
Nama : Y
Angkatan: 04
Grup : 05
Nama Admin : Dwi Mariastuty Achmad
Nama Musyrifah : Handari Priyati
Domisili : Sumbar

بسم الله الرحمن الرحيم

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Ustadz mohon izin bertanya.

Ana bingung mengambil keputusan antara bertahan dengan berpisah dengan suami. Ana sudah 8 tahun berumah tangga. Awal nikah ana baru tahu dia pecandu game, suka nonton Webtoon (ana yakin menonton itu dia berimajinasi). Secara Webtoon itu kartun dewasa dengan kartun perempuan umbar bentuk tubuh.

Dia juga pemalas Ustadz. Waktu kerja sama orang hampir tiap hari ana bangunin berkali-kali. Dia sering ditegur bos. Dia sering gonta ganti kerja, menganggur dan mengandalkan duit ana sebelum menikah. Semua emas tabungan ana habis Ustadz. Ana terpaksa pakai uang pribadi nutupin kebutuhan, karena prinsip ana tidak mau berhutang. Lagian jika ana tidak mau mengeluarkan uang ana katanya, “Kalau kamu tidak menggunakan uang kamu anak mau makan apa?”.

Pernah merantau sebentar, di sana pun malas-malasan, alasan capek kerja, sakit. Sehingga ana cukupi kebutuhan dengan jual barang yang ada di rumah dan ternak ana. Akhirnya dia ulang dan ana modali usaha sendiri. Karena selama ini ana kerja keras juga jualan apa aja yang halal demi menyambung hidup.

Sudah ana belikan gerobak sate dan perlengkapan dia jualan. Sekitar dua bulan, itu pun sering libur 2 hari kerja setelah itu dia libur 3 hari.. habis modal minta ke ana. Terakhir dia minta ana ikut dia keluar kota usaha baru, ana modal lagi ana bikin gerobak bakso dari tabungan (hasil jualan ana sebelumnya).

Seperti itu juga di sini Ustadz, dia sanggup kerja sehari dua hari sehabis tu libur 1-4 hari. Dia habiskan untung hasil jualan itu baru berdagang lagi. Itu pun berdagang dengan bakso yang dah beberapa hari.

Tiap hari alasan capek. Tidur terus keluar main tempat orang tuanya. Terus main game dan menonton Webtoon.

Kalau ana minta pisah baru dia sok-sok shalat tepat waktu, terus kerja, minta maaf bilang berhenti nge-game, tapi itu omong kosong Ustadz. Bertahan cuma sehari aja omongannya. Puluhan kali seperti itu.

Dua kali ana banting HPnya, karena main game dan juga menyimpan video tidak pantas. Yang tidak sengaja terlihat anak.

Habis itu semua keluarganya malah mengizinkam buat memperbaiki HP itu dan dipakai lagi. Alhasil dia main game dan nonton Webtoon lagi.

Fatalnya dia pemalas shalat Ustadz, jarang mengajari ana dan anak ilmu agama. Hidupnya dominan game, tidur, nonton Webtoon. Main tempat orang tuanya, jarang membantu ana, kecuali ana mengemis minta tolong.

Ana minta cerai dia tidak mau menceraikan. Sedang ana juga takut durhaka jika terus bersamanya. Karena ana melihat dia tidak bekerja berhari-hari, tidak shalat, bangun kesiangan. Bawaan emosi dan takut dicontoh anak-anak.

Baiknya dia tidak pernah main tangan dan kasar, kalau misal habis jualan dia suka bertanya. Ana mau dibelikan makanan apa?

1️⃣ Apakah ana harus bertahan atau berpisah ustadz?

Ana tidak bisa mengontrol emosi melihat kelakuan dia, janjinya palsu. Sudah puluhan kali diberi kesempatan.

2️⃣ Apakah dengan bertahan itu baik buat ana dan anak-anak yang masih berumur 3.5 dan 7 tahun?

3️⃣ Jika berpisah lebih baik berikan ana nasihat agar kuat mencari nafkah dan berjuang buat anak-anak ana.

4️⃣ Dan bgaimana cara berpisah sedang dia tidak mau menceraikan ana?

جزاكم الله خيرا وبارك الله فيكم.

 Jawaban

وعليكم السلام ورحمة اللّه وبركاته

بسم الله
فيك

Semoga Allah memberikan kekuatan kepada ukhti dalam menghadapi cobaan hidup.
1️⃣ Seorang suami yang seperti diceritakan oleh ukhti boleh bagi ukhti untuk meminta khulu atau pisah. Para ulama membolehkan apabila suami melalaikan tanggung jawab dalam mencari nafkah dalam hal ini kemalasan dan perbuatan meninggalkan shalat dengan sengaja untuk meminta pisah.

2️⃣ Dengan bertahan dan tidak adanya perubahan yang signifikan dari kemalasan dalam mencari nafkah, sering meninggalkan shalat akan memberikan dampak negatif kepada keluarga dan anak-anak ukhty. Karena anak-anak akan melihat sosok ayahnya apabila sosok ayah tidak mencerminkan kebaikan maka anak-anak akan mengikuti perbuatan dan tingkah laku ayahnya. Dengan berpisah akan menjauhkan dampak buruk anak-anak dari ayahnya.

3️⃣ Dengan berpisah ukhty berusaha untuk mencari pasangan yang baik dan taat kepada agama. Dan nafkah anak masih dalam tanggung jawab ayahnya. Apabila ayahnya tidak memberikan karena kemalasan maka ukhty dapat bekerja sesuai dengan kemampuan ukhty. Allah Ta’ala pasti menjamin rezeki ukhty ketika berpisah sebagaimana ketika ukhty sendiri. Allah Ta’ala berfirman

وَاِنْ يَّتَفَرَّقَا يُغْنِ اللّٰهُ كُلًّا مِّنْ سَعَتِهٖ ۗ وَكَانَ اللّٰهُ وَاسِعًا حَكِيْمًا ﴿النساء : ۱۳۰﴾

Dan jika keduanya bercerai, maka Allah akan memberi kecukupan kepada masing-masing dari karunia-Nya. Dan Allah Maha luas (karunia-Nya), Mahabijaksana. (QS. An-Nisa’: 130)

4️⃣ Dalam hukum keluarga, boleh seorang istri mengajukan cerai kepada pengadilan agama. Karena alasan yang syar’i seperti yang ukhti sebutkan yaitu tidak mau bekerja dan meninggalkan shalat wajib. Ukhty dapat konsultasi kepada pihak pengadilan agama dalam menyelesaikan masalah ini.

والله تعالى أعلم

 Dijawab oleh : Ustadz Aulia Ramdanu, Lc.

Official Account Grup Islam Sunnah (GiS)⁣⁣

WebsiteGIS: https://grupislamsunnah.com
Fanpage: web.facebook.com/grupislamsunnah
Instagram: instagram.com/grupislamsunnah
WebsiteGBS: grupbelanjasunnah.com
Telegram: t.me/s/grupislamsunnah
Telegram Soal Jawab: https://t.me/GiS_soaljawab
YouTube: bit.ly/grupislamsunnah

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button