SBUMSBUM Ikhwan

N 030. APAKAH PUASA SUNNAH ATAU WAJIB YANG AKAN DILIPATGANDAKAN DENGAN SEPULUH KEBAIKAN?

APAKAH PUASA SUNNAH ATAU WAJIB YANG AKAN DILIPATGANDAKAN DENGAN SEPULUH KEBAIKAN?

(Sobat Bertanya Ustadz Menjawab)  

 

Pertanyaan

Nama: Kevin

Angkatan : 01

Grup :

Domisili :

 

بسم الله الرحمن الرحيم

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

 

Izin bertanya, Ustadz.

Berkaitan dengan hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu;

“Bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda,

“Allah ‘Azza Wa Jalla berfirman,

“Shaum itu untuk Aku dan Aku sendiri yang akan membalasnya dan setiap satu kebaikan dibalas dengan sepuluh kebaikan yang serupa”.

Apakah shaum disitu merupakan amalan puasa yang wajib atau sunnah?

 

جزاكم الله خيرا وبارك الله فيكم

 

Jawaban

 

وعليكم السلام ورحمة اللّه وبركاته

بسم الله

Hadits Abu Hurairah yang dimaksud adalah,

كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ

قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِى وَأَنَا أَجْزِى بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِى لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ وَفَرْحَةٌ

 عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ وَلَخُلُوفُ فِيهِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ

“Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat”.

Allah mengatakan, “Kecuali puasa, (ibadah) puasa tersebut adalah untuk-Ku, Aku sendiri yang akan membalasnya, sebab dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku”.

Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabb-nya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah dari pada bau minyak kasturi”.

[HR Muslim 1151]/

 

Apakah ganjaran besar yang disebut dalam hadits ini hanya bagi yang puasa wajib? Tidak.

Ganjaran besar bagi orang-orang yang berpuasa dalam hadits ini sifatnya umum, diperuntukkan bagi siapapun yang berpuasa, baik itu wajib atau sunnah. Karena konteks hadits ini adalah menggambarkan ganjaran suatu kebaikan secara umum untuk dibandingkan dengan ganjaran puasa secara umum pula.

Konteks yang sama juga disebutkan dalam Hadits Qudsi yang lain,

قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ كُلُّ الْعَمَلِ كَفَّارَةٌ إِلاَّ الصَّوْمَ وَالصَّوْمُ لِى وَأَنَا أَجْزِى بِهِ

“Allah ‘Azza Wa Jalla mengatakan,

“Setiap amalan (kebaikan) adalah sebagai kafarah/tebusan, kecuali puasa. Puasa adalah untuk-Ku dan Aku sendiri yang akan membalasnya’”

[HR Ahmad 10025].

 

Selain itu puasa adalah kesabaran, yakni kesabaran untuk meninggalkan makan, minum, dan syahwat yang pada dasarnya mubah.

Allah berfirman tentang pahala sabar,

إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ

“Sejatinya hanya orang-orang yang bersabarlah yang diberikan pahala tanpa batas kepada mereka”. (QS. Az-Zumar :10).

 

Semoga Allah beri taufiq pada kita semua.

والله تعالى أعلم

 

Dijawab oleh : Ustadz Rosyid Abu Rosyidah

 

Official Account Grup Islam Sunnah (GiS)⁣⁣

WebsiteGIS: grupislamsunnah.com 

Fanpage: facebook.com/grupislamsunnah 

Instagram: instagram.com/grupislamsunnah 

WebsiteGBS: grupbelanjasunnah.com 

Telegram: t.me/s/grupislamsunnah 

Telegram Soal Jawab: t.me/GiS_soaljawab 

YouTube: bit.ly/grupislamsunnah

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button