SBUMSBUM Akhwat

SBUM AKHWAT NOMOR 266 – SHADAQAH YANG PALING AFDHAL

SBUM
Sobat Bertanya Ustadz Menjawab

 

NO :  266

Dirangkum oleh Grup Islam Sunnah | GiS
https://grupislamsunnah.com

Kumpulan Soal Jawab SBUM
Silakan Klik : https://t.me/GiS_soaljawab

Judul bahasan

SHADAQAH YANG PALING AFDHAL

  Pertanyaan
Nama : Dahlia
Angkatan : 01
Grup : 121
Domisili : –

بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُه

Ustadz ana mau bertanya, jika ada orang yang mati kelaparan, siapakah yang paling berdosa, ya Ustadz?

Tetangga, masyarat, pengurus (RT, RW, Kades, Camat, Bupati, Gubernur bahkan Presiden)?

Bagaimanakah adab yang sesuai dengan Islam?

جزاكم الله خيرا وبارك الله فيكم.

  Jawaban

وعليكم السلام ورحمة اللّه وبركاته

بسم الله

Dalam kasus yang disebutkan di atas yang pertama bertanggung jawab dari seseorang yang mati karena kelaparan adalah kerabat dan tetangganya.

Kerabat mempunyai tanggung jawab untuk memberikan infaq kepada anggotanya yang tidak mampu. Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam :

حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ يَحْيَى قَالَ قَرَأْتُ عَلَى مَالِكٍ عَنْ إِسْحَقَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي طَلْحَةَ أَنَّهُ سَمِعَ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ يَقُولُا كَانَ أَبُو طَلْحَةَ أَكْثَرَ أَنْصَارِيٍّ بِالْمَدِينَةِ مَالًا وَكَانَ أَحَبُّ أَمْوَالِهِ إِلَيْهِ بَيْرَحَى وَكَانَتْ مُسْتَقْبِلَةَ الْمَسْجِدِ وَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَدْخُلُهَا وَيَشْرَبُ مِنْ مَاءٍ فِيهَا طَيِّبٍ قَالَ أَنَسٌ فَلَمَّا نَزَلَتْ هَذِهِ الْآيَةُ { لَنْ تَنَالُوا الْبِرَّ حَتَّى تُنْفِقُوا مِمَّا تُحِبُّونَ } قَامَ أَبُو طَلْحَةَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ إِنَّ اللَّهَ يَقُولُ فِي كِتَابِهِ { لَنْ تَنَالُوا الْبِرَّ حَتَّى تُنْفِقُوا مِمَّا تُحِبُّونَ } وَإِنَّ أَحَبَّ أَمْوَالِي إِلَيَّ بَيْرَحَى وَإِنَّهَا صَدَقَةٌ لِلَّهِ أَرْجُو بِرَّهَا وَذُخْرَهَا عِنْدَ اللَّهِ فَضَعْهَا يَا رَسُولَ اللَّهِ حَيْثُ شِئْتَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَخْ ذَلِكَ مَالٌ رَابِحٌ ذَلِكَ مَالٌ رَابِحٌ قَدْ سَمِعْتُ مَا قُلْتَ فِيهَا وَإِنِّي أَرَى أَنْ تَجْعَلَهَا فِي الْأَقْرَبِينَ فَقَسَمَهَا أَبُو طَلْحَةَ فِي أَقَارِبِهِ وَبَنِي عَمِّهِ

“Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya] ia berkata,

“Saya telah membacakan kepada [Malik] dari [Ishaq bin Abdullah bin Abu Thalhah] bahwa ia mendengar [Anas bin Malik] berkata:

“Abu Thalhah adalah orang Anshar yang terkaya di Madinah. Dan harta yang paling disukainya ialah sebuah kebun yang diberi nama ‘Bairaha yang letaknya berhadapan dengan masjid. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam pernah masuk ke dalam taman itu dan meminum air yang terdapat di dalamnya, yang ternyata manis”.

Kata Anas selanjutnya:

“Ketika turun ayat :

“Sekali-kali kamu tidak akan mencapai kebaikan (yang sempurna), sehingga kamu menafkahkan sebagian hartamu yang kamu cintai.”

Maka Abu Thalhah pergi menemui Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam seraya berkata,

“Sesungguhnya Allah telah berfirman di dalam kitab-Nya,

“Sekali-kali kamu tidak akan mencapai kebaikan (yang sempurna), sehingga kamu menafkahkan sebagian hartamu yang kamu cintai. Maka hartaku yang paling aku cintai adalah Bairaha. Mulai saat ini aku sedekahkan karena Allah yang mana aku mengharapkan pahala dan tabungan di sisi Allah. Karena itu manfaatkanlah taman itu sesuai dengan keinginan Anda wahai Rasulullah.”

Maka Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda:

“Bagus, harta yang betul-betul menguntungkan. Harta yang betul-betul menguntungkan. Aku telah mendengar apa yang kamu ucapkan mengenai harta itu. Namun, aku berpendapat sebaiknya kebun tersebut kamu bagikan kepada familimu yang terdekat.”

Lalu Abu Thalhah membagi-bagikan tamannya itu kepada famili-familinya yang dekat, termasuk anak-anak pamannya.
Dalam hadist ini Imam Nawawi rahimahullah berkata :
“Dalam hadits ini di antara faedahnya bahwasanya sebaik-baik shadaqah adalah kepada kerabat yang membutuhkan. Dalam persoalan di atas maka kerabatnyalah yang harus memberikan perhatian dan bantuan dalam bentuk shadaqah.

Kemudian tetangga juga harus memiliki empati terhadap tetangganya. Malaikat Jibril senantiasa berwasiat kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam agar untuk berbuat baik kepada tetangga. Bahkan sampai sampai seolah-olah tetangga berhak mendapatkan harta warisan dari tetangganya”.

عن عائشة ـ رضي الله عنها ـ عن النبي ـ صلى الله عليه وسلم ـ قال : ” ما زال جبريل يوصيني بالجار ن حتى ظننت أنه سيورثه ” رواه البخاري . ومسلم . وأبو داود . وابن ماجه . الترمذي

Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha dari Nabi Muhammad Shallallahu’Alaihi Wa Sallam bersada,

“Tidak henti-hentinya Jibril memberikan wasiat kepadaku tentang tetangga sehingga aku menduga bahwa ia akan memberikan warisan kepadanya.”
(Bukhari, Muslim, Abu Daud, Ibnu Majah, dan Tirmidzi)

Wasiat di dalam hadits ini adalah hendaknya seseorang dengan semaksimal mungkin untuk berbuat baik kepada tetangganya, menolong ketika membutuhkan, membantu ketika kesusahan, memberikan makanan kepadanya ketika tidak ada, menutup aibnya dan lainnya.

والله تعالى أعلم بالصواب

7 November 2021.

Dijawab oleh : Ustadz Aulia Ramdanu.

Official Account Grup Islam Sunnah (GiS)⁣⁣

WebsiteGIS: https://grupislamsunnah.com
Fanpage: web.facebook.com/grupislamsunnah
Instagram: instagram.com/grupislamsunnah
WebsiteGBS: grupbelanjasunnah.com
Telegram: t.me/s/grupislamsunnah
Telegram Soal Jawab: https://t.me/GiS_soaljawab
YouTube: bit.ly/grupislamsunnah

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button