SBUMSBUM Akhwat

SBUM AKHWAT NOMOR 335 – TATA CARA BERDO’A SESUAI SUNNAH

SBUM
Sobat Bertanya Ustadz Menjawab

 NO : 335

Dirangkum oleh Grup Islam Sunnah | GiS
https://grupislamsunnah.com

Kumpulan Soal Jawab SBUM
Silakan Klik : https://t.me/GiS_soaljawab

Judul bahasan

TATA CARA BERDO’A SESUAI SUNNAH

 Pertanyaan
Nama : Vina
Angkatan : 02
Grup : 32
Domisili : –

بسم الله الرحمن الرحيم

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Semoga Ustadz beserta keluarga senantiasa dalam lindungan dan limpahan rahmat Allah Subhaanahu Wa Ta’ala. Aamiin.

Terkait dengan urutan do’a, apakah disunnahkan seperti ini?

Jadi beberapa adab dan urutan berdo’a sebagai berikut :

1. Puji Allah dan panggil nama-Nya sesuai dengan hajat kita saat itu
2. Shalawat
3. Istighfar
4. Minta perkara akhirat dulu
5. Minta perkara sesuai hajat kita, bisa akhirat bisa dunia

Kalau pada saat posisi sujud dan sebelum salam dalam shalat, apa harus dengan urutan seperti itu juga?

Apakah diperbolehkan untuk baca salah satu rabbanaa dalam Al-Qur’an (misalnya setelah bacaan sujud, langsung baca rabbanaa laa taj’alnaa ma’al qaumizh-zholimin)?

جزاكم الله خيرا وبارك الله فيكم.

  Jawaban

وعليكم السلام ورحمة اللّه وبركاته

بسم الله

والصلاة والسلام على رسول الله،أمابعد.

Di antara adab do’a yang diajarkan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam adalah :

1.Memuji Allah
2.Bershalawat
3.Meminta sesuai masalah kita

Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam pernah mendengar ada orang yang berdo’a dalam shalatnya dan dia tidak memuji Allah dan tidak bershalawat kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam. Kemudian beliau bersabda, “Orang ini terburu-buru.” kemudian beliau bersabda,

إذا صلى أحدكم فليبدأ بتحميد ربه جل وعز والثناء عليه ثم ليصل على النبي صلى الله  عليه وسلم ثم يدعو بما شاء

“Apabila kalian berdo’a, hendaknya dia memulai dengan memuji dan mengagungkan Allah, kemudian bershalawat kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam. Kemudian berdo’alah sesuai kehendaknya.”
(HR. Ahmad, Abu Daud dan dishahihkan Al-Albani).

Maka kita mencukupkan yang dicontohkan Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam di atas.

✓ Adapun istighfar hendaknya sesering mungkin dibaca dalam kehidupan kita.

Memperbanyak taubat dan memohon ampun kepada Allah, banyak mendekatkan diri kepada Allah merupakan sarana terbesar untuk mendapatkan cintanya Allah. Dengan dicintai Allah, do’a seseorang akan mudah dikabulkan. Di antara amal yang sangat dicintai Allah adalah memperbanyak taubat dan istighfar.

✓ Berdo’a boleh menggabungkan kedua urusan tidak harus urusan akhirat dahulu kita juga bisa meminta urusan dunia di awal. Namun bagi Mukmin dunia bukan prioritas, oleh karena itu Allah Ta’ala memberikan pujian kepada orang-orang yang menggabungkan dalam do’anya antara meminta kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat sekaligus.

Allah Ta’ala berfirman,

وَمِنْهُمْ مَنْ يَقُولُ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ أُولَئِكَ لَهُمْ نَصِيبٌ مِمَّا كَسَبُوا وَاللَّهُ سَرِيعُ الْحِسَابِ.

”Dan di antara mereka ada orang yang berdo’a, ’Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka’. Mereka itulah orang-orang yang mendapat bagian dari yang mereka usahakan. Dan Allah sangat cepat perhitungan-Nya.”
(QS. Al Baqarah [2]: 201-202).

Do’a Di Dalam Sujud

Do’a dalam sujud tidak perlu membaca pujian dan shalawat terlebih dahulu, langsung saja meminta dengan lafazh do’a dalam bahasa Arab. Boleh membaca do’a dari Qur’an karena kita niatkan do’a bukan meniatkan membaca Qur’an dalam sujud karena ada larangan membaca ayat dalam sujud.

Hal ini berdasarkan hadits-hadits shahih berikut ini :

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رضي الله عنهما قَالَ : قال رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ( أَلا وَإِنِّي نُهِيتُ أَنْ أَقْرَأَ الْقُرْآنَ  رَاكِعًا أَوْ سَاجِدًا ، فَأَمَّا الرُّكُوعُ فَعَظِّمُوا فِيهِ الرَّبَّ عَزَّ وَجَلَّ ، وَأَمَّا السُّجُودُ فَاجْتَهِدُوا فِي الدُّعَاءِ فَقَمِنٌ – أي جدير وحقيق – أَنْ يُسْتَجَابَ لَكُمْ ) .

“Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata: Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam bersabda: “Ketahuilah, sesungguhnya aku telah dilarang (oleh Allah) untuk membaca Al-Qur’an ketika ruku’ dan sujud. Adapun tatkala ruku’, maka agungkanlah Allah ‘Azza wa Jalla di dalamnya. Sedangkan tatkala sujud, maka berdo’alah (kepada Allah) dengan sungguh-sungguh karena do’a kalian sangat pantas dikabulkan.”
(HR. Muslim No.479).

Akan tetapi jika seorang Muslim dan Muslimah membaca do’a sapu jagad dan do’a-do’a selainnya dari ayat-ayat Al-Qur’an ketika sujud dengan niat berdo’a dan bukan bermaksud membaca Al-Quran, maka hukumnya boleh, sebagaimana yang difatwakan oleh Komite Tetap Urusan Fatwa dan Riset Ilmiah Saudi Arabia.
(Lihat Fatawa Lajnah Daimah VI/443).

والله تعالى أعلم

26 November 2021.

Dijawab oleh : Ustadz Wukir Saputro, Lc.

Official Account Grup Islam Sunnah (GiS)⁣⁣

WebsiteGIS: https://grupislamsunnah.com
Fanpage: web.facebook.com/grupislamsunnah
Instagram: instagram.com/grupislamsunnah
WebsiteGBS: grupbelanjasunnah.com
Telegram: t.me/s/grupislamsunnah
Telegram Soal Jawab: https://t.me/GiS_soaljawab

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button