SBUMSBUM Akhwat

SBUM AKHWAT NOMOR 463 – BERTAUBAT DAN BERSABAR DENGAN UJIAN

SBUM
Sobat Bertanya Ustadz Menjawab

 

NO : 463

Dirangkum oleh Grup Islam Sunnah | GiS
https://grupislamsunnah.com

Kumpulan Soal Jawab SBUM
Silakan Klik : https://t.me/GiS_soaljawab

Judul bahasan

BERTAUBAT DAN BERSABAR DENGAN UJIAN

 Pertanyaan
Nama : Sudarsih
Angkatan : 01
Grup : 099
Domisili : –

بسم الله الرحمن الرحيم

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Afwan Ustadz izin bertanya, tapi agak panjang masalahnya. Setelah bersuami 24 tahun yang lalu saya pindah ikut suami dan setelah punya anak 1 mulai sakit-sakitan sampai sekarang sudah 5x saya operasi besar dengan penyakit yang berbeda, keguguran 3 kali.

Dulu saya pelaku riba dengan utang bank yang menumpuk dan bertahun-tahun terjerat sampai mau jual rumah, dan lain-lain.

Alhamdulillah sudah hampir 6 tahun saya taubat dan memperbaiki ibadah. Sisa utang riba menipis tinggal 20 jutaan. Semakin banyak ibadah yang saya lakukan namun ujian semakin besar.

Minta bimbingannya dalam beribadah yang benar agar Allah selalu menjaga hati dan pikiran saya selalu di jalan-Nya.

Suami sampai sekarang belum menjadi imam yang baik bagi saya. Shalat fardhunya saja bolong bolong. Namun hanya doa terbaik yang selalu saya panjatkan kepada Allah agar dia bisa menjadi imam buat keluarga saya.

Anak laki-laki saya juga masih sulit beribadah. Saya mulai membimbing anak perempuan saya yang berumur 9 tahun sendirian.

Mohon nasihatnya untuk keluarga kami, Ustadz.

جزاكم الله خيرا وبارك الله فيكم.

  Jawaban

وعليكم السلام ورحمة اللّه وبركاته

بسم الله

Baarakallahu fiiki.

Untuk Ukhty yang mengalami masalah di atas, maka sikap yang harus dilakukan :

1️⃣ Kembali kepada Allah baik dalam keadaan senang maupun susah, dalam keadaan lapang ataupun sempit.

Harus yakin solusi pertama adalah kembali kepada Allah Ta’ala. Allah ‘Azza Wa Jalla memerintahkan kaum Muslimin untuk kembali kepada-Nya.

وَاَنِيْبُوْٓا اِلٰى رَبِّكُمْ وَاَسْلِمُوْا لَهٗ مِنْ قَبْلِ اَنْ يَّأْتِيَكُمُ الْعَذَابُ ثُمَّ لَا تُنْصَرُوْنَ

“Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang adzab kepadamu, kemudian kamu tidak dapat ditolong.”
(QS. Az-Zumar: 54).

2️⃣ Jagalah batasan-batasan Allah dan Rasul-Nya yaitu menaati Allah dan Rasul-Nya serta menjauhi larangan-Nya.

Dalam hadits yang panjang Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam mengajarkan kepada Shahabatnya Ibnu Abbas yang masih kecil dengan nasihat yang indah. Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda :

عَنْ أَبِي الْعَبَّاسِ عَبْدِ اللهِ بنِ عَبَّاسٍ رضي الله عنهما قَالَ: كُنْتُ خَلْفَ رَسُوْلَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلّم فَقَالَ: (يَا غُلاَمُ إِنّي أُعَلِّمُكَ كَلِمَاتٍ: احْفَظِ اللهَ يَحفَظْكَ، احْفَظِ اللهَ تَجِدْهُ تُجَاهَكَ، إِذَاَ سَأَلْتَ فَاسْأَلِ اللهَ، وَإِذَاَ اسْتَعَنتَ فَاسْتَعِن بِاللهِ، وَاعْلَم أَنَّ الأُمَّةَ لَوِ اجْتَمَعَت عَلَى أن يَنفَعُوكَ بِشيءٍ لَمْ يَنْفَعُوكَ إِلا بِشيءٍ قَد كَتَبَهُ اللهُ لَك، ولَوِ اِجْتَمَعوا عَلَى أَنْ يَضُرُّوكَ بِشيءٍ لَمْ يَضروك إلا بشيءٍ قَد كَتَبَهُ اللهُ عَلَيْكَ، رُفعَت الأَقْلامُ، وَجَفّتِ الصُّحُفُ) رَوَاهُ التِّرْمِذِيّ وَقَالَ: حَدِيْثٌ حَسَنٌ صَحِيْحٌ
وَفِي رِوَايَةِ غَيْرِ التِّرْمِذِيّ: (اِحفظِ اللهَ تَجٍدْهُ أَمَامَكَ، تَعَرَّفْ إلى اللهِ في الرَّخاءِ يَعرِفْكَ في الشّدةِ، وَاعْلَم أن مَا أَخطأكَ لَمْ يَكُن لِيُصيبكَ، وَمَا أَصَابَكَ لَمْ يَكُن لِيُخطِئكَ، وَاعْلَمْ أنَّ النَّصْرَ مَعَ الصَّبْرِ، وَأَنَّ الفَرَجَ مَعَ الكَربِ، وَأَنَّ مَعَ العُسرِ يُسراً

“Dari Abul ‘Abbas Abdullah bin ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, dia berkata :

“Suatu hari aku pernah berboncengan bersama Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam, lalu Beliau bersabda:

”Wahai anak kecil, sungguh aku akan mengajarimu beberapa kalimat:
“Jagalah Allah, niscaya Dia akan menjagamu, jagalah Allah niscaya engkau akan mendapati-Nya di hadapanmu. Apabila kamu meminta sesuatu mintalah kepada Allah, apabila engkau memohon pertolongan maka mintalah kepada Allah. Ketahuilah, kalau seandainya ummat manusia bersatu untuk memberikan kemanfaatan kepadamu dengan sesuatu, niscaya mereka tidak akan mampu memberi manfaat kepadamu kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tentukan untukmu, dan kalau seandainya mereka bersatu untuk menimpakan bahaya kepadamu dengan sesuatu, niscaya tidak akan membahayakanmu kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tetapkan akan menimpamu. Pena-pena telah diangkat dan lembaran-lembaran telah kering.”
(HR. At-Tirmidzi, dan dia berkata hadits ini hasan shahih) [1]

Dalam riwayat selain riwayat At-Tirmidzi, dengan lafadz :

”Jagalah Allah niscaya engkau akan mendapati-Nya di hadapanmu, ingatlah Allah dalam keadaan engkau lapang, niscaya Dia akan mengingatmu dalam keadaan engkau sulit.

Dan ketahuilah bahwa segala sesuatu yang Allah tetapkan luput darimu, niscaya tidak akan pernah menimpamu. Dan segala sesuatu yang telah ditetapkan menimpamu, maka tidak akan luput darimu. Ketahuilah bahwa pertolongan itu bersama kesabaran dan kelapangan itu bersama kesulitan dan bersama kesukaran itu ada kemudahan.”
(Muttafaqun ‘Alaih).

Dalam kalimat yang terakhir disebutkan :

أنَّ النَّصْرَ مَعَ الصَّبْرِ، وَأَنَّ الفَرَجَ مَعَ الكَربِ، وَأَنَّ مَعَ العُسرِ يُسراً

“Ketahuilah bahwa pertolongan itu bersama kesabaran dan kelapangan itu bersama kesulitan dan bersama kesukaran itu ada kemudahan”.

Kehidupan keluarga Ukhty yang sedang dilanda badai kehidupan pasti akan ada selesainya, tidak mungkin dalam kehidupan Allah memberikan kesulitan semata kecuali nanti akan adanya kemudahan. Dan itu harus Ukhty yakini dalam hati Ukhty bahwasanya Allah akan menolong hamba-Nya.

Allah Ta’ala berfirman :

اِنَّا لَنَنْصُرُ رُسُلَنَا وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا فِى الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا وَيَوْمَ يَقُوْمُ الْاَشْهَادُۙ

“Sesungguhnya Kami akan menolong Rasul-Rasul Kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari tampilnya para saksi (hari Kiamat)”.

3️⃣ Sebagaimana kita ketahui bersama bahwasanya shalat lima waktu berjama’ah di masjid adalah kewajiban bagi laki-laki.

Sebagaimana ancaman Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam :

وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَقَدْ هَمَمْتُ أَنْ آمُرَ بِحَطَبٍ فَيُحْطَبَ ثُمَّ آمُرَ بِالصَّلَاةِ فَيُؤَذَّنَ لَهَا ثُمَّ آمُرَ رَجُلًا فَيَؤُمَّ النَّاسَ ثُمَّ أُخَالِفَ إِلَى رِجَالٍ فَأُحَرِّقَ عَلَيْهِمْ بُيُوتَهُمْ

“Demi Dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya, sungguh aku bertekad meminta dikumpulkan kayu bakar lalu dikeringkan (agar mudah dijadikan kayu bakar). Kemudian aku perintahkan shalat, lalu ada yang beradzan. Kemudian aku perintahkan seseorang untuk mengimami shalat dan aku tidak berjama’ah untuk menemui orang-orang (lelaki yang tidak berjama’ah) lalu aku bakar rumah-rumah mereka.
(HR Bukhari).

Dari hadits ini para ulama berdalil wajibnya shalat berjama’ah di masjid bagi laki-laki kecuali mereka yang mempunyai udzur disyari’atkan.

4️⃣ Hendaknya Ukhty tidak patah semangat dalam menasihati suami Ukhty. Hidup dengan suami harus diiringi dengan kesabaran.

وَجَعَلْنَا بَعْضَكُمْ لِبَعْضٍ فِتْنَةً ۗ اَتَصْبِرُوْنَۚ

“Dan Kami jadikan sebagian kamu sebagai cobaan bagi sebagian yang lain”.
(QS. Al Furqan: 20).

فَٱصْبِرْ كَمَا صَبَرَ أُو۟لُوا۟ ٱلْعَزْمِ مِنَ ٱلرُّسُلِ وَلَا تَسْتَعْجِل لَّهُمْ

“Maka bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan hati dari Rasul-Rasul telah bersabar dan janganlah kamu meminta disegerakan (adzab) bagi mereka”.

Allah memerintahkan untuk bersabar sebagaimana sabarnya ‘Ulul Azmi dalam berdakwah, mendapatkan gangguan dari dakwahnya.

5️⃣ Penyakit dalam suami ukhti adalah terdapat sifat kemunafikan. Munafik amali bukan munafik i’tiqod (keyakinan) sebagaimana sabda Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam :

إِنَّ أَثْقَلَ صَلَاةٍ عَلَى الْمُنَافِقِينَ صَلَاةُ الْعِشَاءِ وَصَلَاةُ الْفَجْرِ وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا فِيهِمَا لَأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا

“Shalat yang dirasakan berat bagi orang-orang munafik adalah shalat Isya` dan shalat Shubuh, sekiranya mereka mengetahui keutamaannya, niscaya mereka akan mendatanginya sekalipun dengan merangkak.
(HR Muslim).

6️⃣ Hendaknya Ukhty untuk terus menerus menasihati suami untuk membersihkan hati agar hati menjadi bersih dengan cara yang disyari’atkan seperti :

~ banyak berdzikir
~ banyak membaca Al-Qur’an
~ memohon kepada Allah agar dibersihkan hatinya.
~ banyak menghadiri kajian

7️⃣ Nasihat kami, teruslah dalam mendakwahi suami dan janganlah berputus asa, iringilah usaha Ukhty dengan do’a di waktu-waktu yang mustajab. InsyaAllah, Allah akan merubahnya menjadi lebih baik. Dan janganlah meminta cerai, yang nantinya akan menjadi penyesalan bagi Ukhty ketika sudah tidak ada yang memberikan nafkah dan membantu dalam kehidupan sehari-hari.

🤲 Semoga Allah memberikan hidayah dan taufiq kepada kita semua untuk menjalankan syari’at-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

والله تعالى أعلم

 Dijawab oleh : Ustadz Aulia Ramdanu, Lc.

Official Account Grup Islam Sunnah (GiS)⁣⁣

WebsiteGIS: https://grupislamsunnah.com
Fanpage: web.facebook.com/grupislamsunnah
Instagram: instagram.com/grupislamsunnah
WebsiteGBS: grupbelanjasunnah.com
Telegram: t.me/s/grupislamsunnah
Telegram Soal Jawab: https://t.me/GiS_soaljawab
YouTube: bit.ly/grupislamsunnah

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button