![](/wp-content/uploads/2023/02/SBUM-AKHWAT.png)
SBUM
Sobat Bertanya Ustadz Menjawab
ย
NO : 783
Dirangkum oleh Grup Islam Sunnah | GiS
https://grupislamsunnah.com
Kumpulan Soal Jawab SBUM
Silakan Klik : https://t.me/GiS_soaljawab
Judul bahasan
HUKUM AQIQAH BAGI ORANG TUA YANGSUDAH MENINGGAL DUNIA
๐ฌ Pertanyaan
Nama : Hamba Allah
Angkatan : 03
Nama Admin :Nana Susmita
Nama Musyrifah : Nana Ummu Syafiq
Grup :T03-56
Domisili : Sulawesi Selatan
ุจุณู ุงููู ุงูุฑุญู ู ุงูุฑุญูู
ุงูุณูุงู ุนูููู ูุฑุญู ุฉ ุงููู ูุจุฑูุงุชู
Izin bertanya Ustadz,
Bolehkah sang anak mengaqiqahkan orang tuanya yang sudah meninggal?
Yang semasa hidupnya belum pernah di aqiqah oleh orang tuanya (kakek).
Mohon pencerahannya ustadz,
ุฌุฒุงูู ุงููู ุฎูุฑุง ูุจุงุฑู ุงููู ูููู .
ย Jawaban
ูุนูููู ุงูุณูุงู ูุฑุญู ุฉ ุงูููู ูุจุฑูุงุชู
ุจุณู ุงููู
Bismillah, wash shalaatu was salaamu โalaa rasulillaah, Amma ba’du.
Nabi shallallahu โalaihi wa sallam bersabda:
ูู ุบูุงู ู ุฑุชูู ุจุนูููุชู ุชุฐุจุญ ุนูู ููู ุณุงุจุนู ููุญูู ููุณู ู
โSetiap anak tergadaikan dengan aqiqahnya, disembelih pada hari ketujuh, dicukur, dan diberi nama.โ
Diriwayatkan Imam Ahamd, Nasaโi, Abu Daud, Turmudzi, dan Ibn Majah, dari Samurah bin Jundub radliallahu โanhu dengan sanad yang shahih.
Untuk bagi yg baru lahir maka aqiqah hukumnya sunnah muakkadah. Namun apa hukumnya aqiqah untuk anak atau seseorang yang sudah meninggal?
Berikut ini fatwa Fadhilatusy Syaikh Shalih bin Fauzan al-Fauzan hafizhahullah.
Aqiqah untuk anak yang baru lahir hukumnya sunnah muakkadah (sunnah yang ditekankan), menurut pendapat jumhur (mayoritas) ahlul ilmi (ulama). Akan tetapi, hukum ini berlaku untuk anak-anak yang masih hidup, tanpa ada keraguan di dalamnya, karena hal ini adalah sunnah yang pasti dari Nabi shallallahu โalaihi wa sallam.
Adapun aqiqah untuk anak-anak yang sudah meninggal (yang belum diakikahi saat hidupnya), tidak tampak disyariatkan bagi Anda. Sebab, aqiqah itu disembelih hanya sebagai tebusan bagi anak yang lahir, untuk tafaul (berharap/optimis) akan keselamatannya, dan untuk mengusir setan dari si anak, sebagaimana hal ini ditetapkan oleh al-Allamah Ibnul Qayyim rahimahullah dalam kitabnya, Tuhfah al-Maudud fi Ahkam al-Maulud. Tujuan-tujuan ini tidak ada pada anak-anak(orang) yang sudah meninggal.. …
Beliau juga berkata;
Bagaimana pun, apabila si penanya ingin mengakikahi anak-anaknya (seseorang)yang sudah meninggal dan menganggap baik hal tersebut, silakan dia lakukan. Akan tetapi, yang Rajih atau kuat menurut saya, hal tersebut tidaklah disyariatkan.
(Majmuโ Fatawa Fadhilatusy Syaikh Shalih bin Fauzan al-Fauzan, 2/573โ574)
Kesimpulan jika Anda ingin melakukanya itu tidak mengapa,Namun hal ini tidak disyaratkan.
ูุงููู ุชุนุงูู ุฃุนูู
Dijawab oleh : Ustadz Wukir Saputro Lc.
Diperiksa oleh : Ustadz Yudi Kurnia, Lc.
Official Account Grup Islam Sunnah (GiS)โฃโฃ
WebsiteGIS: https://grupislamsunnah.com
Fanpage: web.facebook.com/grupislamsunnah
Instagram: instagram.com/grupislamsunnah
WebsiteGBS: grupbelanjasunnah.com
Telegram: t.me/s/grupislamsunnah
Telegram Soal Jawab: https://t.me/GiS_soaljawab
YouTube: bit.ly/grupislamsunnah