SBUMSBUM Akhwat

T 145. BERGAUL DENGAN TEMAN YANG SUKA BERGUNJING

BERGAUL DENGAN TEMAN YANG SUKA BERGUNJING

(Sobat Bertanya Ustadz Menjawab)

 

Pertanyaan

Nama       : Desiana Husnuzh Zhon

Angkatan : 01

Grup        : 050

Domisili  : –

بسم الله الرحمن الرحيم

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Izin bertanya, kalau misal dalam berteman ada teman yang suka bergunjing, kadang suka mengucilkan teman lainnya, dan lain-lain, haruskah teman seperti itu dijauhi? Takut kalau dijauhi dikira memutuskan tali silaturahmi, kalau ga dijauhi timbul perkara.

Makasih, ya sebelumnya…

جزاكم الله خيرا وبارك الله فيكم

 

Jawaban

وعليكم السلام ورحمة اللّه وبركاته

بسم الله

Islam sebagai agama yang sempurna dan menyeluruh telah mengatur bagaimana adab-adab serta batasan-batasan dalam pergaulan. Pergaulan sangat mempengaruhi kehidupan seseorang. Dampak buruk akan menimpa seseorang akibat bergaul dengan teman-teman yang jelek, sebaliknya manfaat yang besar akan didapatkan dengan bergaul dengan orang-orang yang baik.

Dalam surat Al Hujurat, Allah Ta’ala memberikan kita petunjuk dalam berakhlak yang baik,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِنْ قَوْمٍ عَسَى أَنْ يَكُونُوا خَيْرًا مِنْهُمْ وَلَا نِسَاءٌ مِنْ نِسَاءٍ عَسَى أَنْ يَكُنَّ خَيْرًا مِنْهُنَّ

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik”. (QS. Al Hujurat: 11).

 

Dalam sebuah hadits Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam menjelaskan tentang peran dan dampak seorang teman dalam sabda Beliau :

مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالسَّوْءِ كَحَامِلِ الْمِسْكِ وَنَافِخِ الْكِيرِ ، فَحَامِلُ الْمِسْكِ إِمَّا أَنْ يُحْذِيَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَبْتَاعَ مِنْهُ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيحًا طَيِّبَةً ، وَنَافِخُ الْكِيرِ إِمَّا أَنْ يُحْرِقَ ثِيَابَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ رِيحًا خَبِيثَة

“Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap”. (HR. Bukhari 5534 dan Muslim 2628).

 

Terkait hal ini Sahabat Ali bin Abi Thalib pernah memberi nasihat.

“Jangan engkau bersahabat dengan orang yang jahil atau bodoh, jauhi dia. Berapa banyak orang yang jahil yang telah membinasakan orang alim ketika ia bersahabat dengannya.”

“Seseorang itu akan dinilai mengikuti tingkatan sahabat yang ia berjalan dengannya. Karena bagi segala sesuatu ada ukuran dan keserupaannya.”

“Maka begitulah halnya hati yang menyerupai hati yang lain. Ia akan menunjukkan hubungan ketika adanya pertemuan (persahabatan).”

Dalam kitab Bidayat al Hidayah, Imam Al Ghazali menjelaskan lima syarat memilih sahabat.

Di antaranya memilih sahabat orang yang berakal, orang yang baik akhlaknya, orang yang shalih, jangan bersahabat dengan orang yang tamak dunia dan bersahabat dengan orang yang benar atau jujur.

Oleh karena itu wajib bagi Anda dan selain Anda dari kaum Muslimin untuk tidak duduk-duduk dan berbincang-bincang dengan orang yang sedang menggunjing kaum Muslimin. Sebaiknya kita harus menasihati dan mengingkari perbuatan tersebut, berdasarkan sabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam,

مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَراً فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ أَضْعَفُ اْلإِيْمَانِ

“Barang siapa di antara kalian melihat kemungkaran, ubahlah dengan tangannya. Jika dia tidak mampu, ubahlah dengan lidahnya. Jika dia tidak mampu, ubahlah dengan hatinya. Dan itulah selemah-lemah iman”. [HR Muslim 70].

 

Jika kita tidak sanggup mencegah dan menasihati mereka, maka segeralah kita pergi dan tidak duduk-duduk bersama mereka. Ini termasuk cara mengingkari perbuatan mereka. Mudah-mudahan Allah memperbaiki keadaan kaum Muslimin dan menolong mereka dalam meraih kebahagiaan dan keselamatan di dunia dan akhirat.

Semoga Allah Ta’ala senantiasa menjaga kita dan keluarga kita dari pengaruh teman-teman yang buruk dan mengumpulkan kita bersama teman-teman yang baik.

Wallahul musta’an.

والله تعالى أعلم

 

Dijawab oleh : Ustadz Ahmad Toyi Syafi’i.

Diperiksa oleh : Ustadz Yudi Kurnia, Lc.

 

Official Account Grup Islam Sunnah (GiS)⁣⁣

WebsiteGIS: grupislamsunnah.com

Fanpage: web.facebook.com/grupislamsunnah

Instagram: instagram.com/grupislamsunnah

WebsiteGBS: grupbelanjasunnah.com

Telegram: t.me/s/grupislamsunnah

Telegram Soal Jawab: t.me/GiS_soaljawab

YouTube: bit.ly/grupislamsunnah

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button