SBUMSBUM Akhwat

T 170. BATALKAH WUDHU JIKA MENAHAN KELUAR ANGIN/KENTUT?

BATALKAH WUDHU JIKA MENAHAN KELUAR ANGIN/KENTUT?

(Sobat Bertanya Ustadz Menjawab)

 

Pertanyaan

Nama : Arnita

Angkatan : 01

Grup : 087

Domisili :

بسم الله الرحمن الرحيم

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Semoga Ustadz beserta keluarga senantiasa dalam lindungan dan limpahan rahmat Allah Subhaanahu Wa Ta’ala. Aamiin.

Afwan Ustadz izin bertanya. Ana punya masalah di bagian perut, sehingga susah menahan angin, sehabis wudhu’ susah menahan agar wudhu’ tidak batal dan selalu berdo’a agar Allah bantu menjaga wudhu’ ana, sahkah shalat ana, jika shalat dalam keadaan menahan angin, Ustadz?

جزاكم الله خيرا وبارك الله فيكم

 

Jawaban

وعليكم السلام ورحمة اللّه وبركاته

بسم الله

Wa’alaikumussallam warahmatullahi wabarakaatuh. Aamiin. Wa Iyyaakum. Jazaakumullahu khairan atas do’anya. Pertanyaan yang sangat bagus sekali dari Ibu Arnita hafizhakillah (semoga Allah menjaga Ibu). Baarakallahu fiikum.

Shalat Ibu Arnita hafizhakillah tetap sah -Insyaa Allahu Ta’ala-.

Hanya saja dihukumi makruh oleh para ulama. Berdasarkan hadits ‘Aisyah radhiyallaahu ‘anha, dia bercerita: “Aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda:

لا صلاة بحضر ةالطعام ولا هو يدافعه الأخبثان

“Tidak (sempurna) shalat di hadapan makanan dan tidak juga pada saat ada desakan ingin buang air kecil dan air besar”. (HR. Muslim No. 55).

 

Dan sudah ma’ruf bahwa buang angin adalah muqaddimah dari sebelum buang air besar. Adapun kondisi Ibu yang yang susah menahan buang angin tersebut, kita simak penjelasannya dari Syaikh Dr. Sa’id bin ‘Ali bin Wafh Al-Qahthani berikut ini:

“Orang yang menderita penyakit keluar kencing terus-menerus, dia harus mencuci bagian baju atau badan yang terkena air kencing tersebut. Juga mencuci kemaluannya setelah masuk waktu setiap shalat. Selain itu, dia juga harus selalu berhati-hati dengan menutup tempat keluarnya kencing sehingga dapat menghalanginya dari mengenai badan, pakaian, tempat shalat, atau masjid, baru kemudian berwudhu. Demikian juga dengan orang yang menderita penyakit keluar angin (ma’af: kentut) secara terus-menerus, hukumnya sama dengan orang yang menderita penyakit keluar kencing secara terus-menerus…”

Kesimpulannya: Shalat Ibu tetap sah.

Referensi:

Ensiklopedi Shalat Menurut Al-Qur’an dan As-Sunnah, Syaikh Dr. Sa’id bin ‘Ali bin Wafh al-Qahthani, Pustaka Imam Asy-syafi’i.

والله تعالى أعلم

Dijawab oleh : Ustadz Abu Uwais Muhammad Yasin bin Sutan Muslim bin Amir bin Syamsuddin.

Diperiksa oleh : Ustadz Rosyid Abu Rosyidah, S.Ag, M.Ag.

Official Account Grup Islam Sunnah (GiS)

https://grupislamsunnah.com/official-account-grup-islam-sunnah/

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button