SBUMSBUM Ikhwan

N 048. HUKUM MAYAT NON MUSLIM DIKUBURKAN DI AREA KUBURAN KAUM MUSLIMIN

HUKUM MAYAT NON MUSLIM DIKUBURKAN DI AREA KUBURAN KAUM MUSLIMIN

 (Sobat Bertanya Ustadz Menjawab)  

 

Pertanyaan

Nama: Abu Rafif

Angkatan : 01

Grup : 007

Domisili :

 

بسم الله الرحمن الرحيم

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Ustadz, bolehkah mayat non-Muslim dikubur ditempat kuburan kaum Muslimin, Ustadz??

 

جزاكم الله خيرا وبارك الله فيكم

 

Jawaban

 

وعليكم السلام ورحمة اللّه وبركاته

بسم الله

 

Sejatinya acara yang berkaitan kelahiran, pernikahan, dan juga kematian adalah acara keagamaan, sehingga tidak layak ada pencampuran dengan agama lain, baik dari sisi hukum, adat ataupun budaya. Maka hendaknya kita menghindarkan diri sejauh-jauhnya dari hal-hal yang bisa mengarahkan pada hal tersebut.

Imam Nawawi rahimahullah mengatakan,

اتفق أصحابنا رحمهم الله على أنه لا يُدفن مسلم في مقبرة كفار، ولا كافر في مقبرة مسلمين

“Para ‘Ulama madzhab kami (Syafi’iyyah) rahimahumullah sepakat bahwa orang Islam tidak boleh dimakamkan di kuburan orang kafir, dan juga orang kafir tidak boleh dimakamkan di kuburan kaum Muslimin”. (Al-Majmu Syarh Al-Muhadzab, 5/285).

Ibnu Hazm juga menerangkan dalam kitabnya,

عمل أهل الإسلام من عهد رسول الله صلى الله عليه وسلم أن لا يُدفن مسلمٌ مع مشرك

“Kaum Muslimin sejak zaman Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam tidak memakamkan seorang Muslim bersama orang musyrik”.

 

Disebutkan dalam hadits Basyir radhiyallahu ‘anhu, beliau bercerita,

بَيْنَمَا أَنَا أُمَاشِي رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم مَرَّ بِقُبُورِ الْمُشْرِكِينَ فَقَالَ : ( لَقَدْ سَبَقَ هَؤُلاَءِ خَيْرًا كَثِيرًا ) ثَلاَثًا ، ثُمَّ مَرَّ

 بِقُبُورِ الْمُسْلِمِينَ فَقَالَ : ( لَقَدْ أَدْرَكَ هَؤُلاَءِ خَيْرًا كَثِيرًا )

‘Ketika saya sedang berjalan bersama Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam, kami melewati kuburan orang musyrikin. Lalu Beliau bersabda,

“Mereka tertinggal untuk mendapatkan kebaikan yang banyak”, Beliau ulang 3 kali.

Kemudian Beliau melewati kuburan kaum Muslimin, dan Beliau mengatakan,

“Mereka telah mendapatkan kebaikan yang banyak”’.

[HR. Abu Daud 3230, Ahmad 20787].

Kemudian Ibnu Hazm mengatakan,

فصح بهذا تفريق قبور المسلمين عن قبور المشركين

“Berdasarkan hadits ini, sikap yang benar adalah memisahkan kuburan kaum Muslimin dengan kuburan orang musyrik”

(Al-Muhalla 5/143).

 

Dari keterangan para ‘ulama di atas, juga hadits yang jelas dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam maka kuburan atau pemakaman kaum Muslimin dan non-Muslim sudah semestinya dipisahkan, kecuali jika dalam kondisi darurat. Bahkan tidak sedikit di kalangan para ‘ulama yang menyatakan dengan tegas keharamannya menggabung pemakaman Muslim dengan non-Muslim.

Semoga Alloh beri taufiq pada kita semua.

والله تعالى أعلم

 

Dijawab oleh : Ustadz Rosyid Abu Rosyidah

 

Official Account Grup Islam Sunnah (GiS)⁣⁣

WebsiteGIS: grupislamsunnah.com 

Fanpage: facebook.com/grupislamsunnah 

Instagram: instagram.com/grupislamsunnah 

WebsiteGBS: grupbelanjasunnah.com 

Telegram: t.me/s/grupislamsunnah 

Telegram Soal Jawab: t.me/GiS_soaljawab 

YouTube: bit.ly/grupislamsunnah

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button