SBUMSBUM Akhwat

SBUM AKHWAT NOMOR 195 – HUKUM MERAYAKAN ISRA’ MI’RAJ

SBUM
(Sobat Bertanya  Ustadz Menjawab)

 

NO: 195

Dirangkum oleh Grup Islam Sunnah | GiS
https://grupislamsunnah.com

Kumpulan Soal Jawab SBUM
Silakan Klik : https://t.me/GiS_soaljawab

 

Judul Bahasan
HUKUM MERAYAKAN ISRA’ MI’RAJ

Pertanyaan
Nama : Putri Anggun Sekar Arum
Angkatan : 1
Grup : 035
Domisili : –

بسم الله الرحمن الرحيم

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Semoga tim GIS selalu dalam keberkahan Allah ‘Azza wa Jalla.

Afwan, mau bertanya Ustadz berkaitan Isra’ Mi’raj, apa ada dalil untuk merayakannya atau memperingatinya?

Sependek ilmu ana, ummat Islam hanya ada dua perayaan saja, yakni Idhul Fithri dan Idhul Adha.

Mohon pencerahan ilmunya.

جزاكم الله خيرا وبارك الله فيكم

 

Jawaban

وعليكم السلام ورحمة اللّه وبركاته

بسم الله

Pertanyaan yang sangat bagus sekali dari Ukhti Putri Anggun Sekar Arum hafizhakillah.

Baarakallahu fiikum.

Segala puji bagi Allah سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى dan semoga shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada Rasulullah صَلَّى اللَّهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ, keluarga dan para Shahabatnya رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ.

Tidak diragukan lagi bahwa kejadian Isra’ dan Mi’raj merupakan salah satu tanda ke-Maha Kuasa-an Allah عَزَّ وَجَلَّ, dan menunjukkan kebenaran kerasulan Muhammad صَلَّى اللَّهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ dan kedudukannya yang tinggi di sisi Allah جَلَّ وَعَلَى.

Ia juga merupakan bukti kudrat Allah Yang Maha Hebat serta menunjukkan ketinggian Allah di atas semua makhluk-Nya.

Allah berfirman:

سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ.

“Maha Suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda kebesaran Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat”.
(QS. Al Israa’ [17]: 1).

Telah menjadi berita mutawatir dari Rasulullah صَلَّى اللَّهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ bahwa Beliau telah dimi’rajkan Allah ke langit, pintu-pintunya telah dibukakan untuk Beliau hingga melewati langit ke tujuh, dan Allah langsung berbicara dengannya. Dan saat itu, Allah mewajibkan kepadanya shalat lima waktu.

Pertama kali, Allah mewajibkan kepadanya shalat lima waktu, dan Beliau lantas beberapa kali merujuk kepada Allah, memohon keringanan, hingga akhirnya menjadi lima waktu, tapi pahalanya tetap pahala lima puluh waktu shalat, karena satu kebaikan ganjarannya adalah sepuluh kali lipat. Segala puji dan syukur kepada Allah atas segala nikmat-Nya. Tidak ada satupun hadits shahih yang menentukan malam terjadinya Isra’ dan Mi’raj. Semua hadits yang menerangkan ketentuan malam terjadinya peristiwa itu adalah lemah menurut ulama hadits. Allah lebih tahu akan hikmah tidak diketahuinya malam kejadian tersebut.

Kalaupun ada ketentuan malam tersebut, tetap saja tidak diperbolehkan bagi kaum Muslimin untuk mengkhususkannya dengan ibadah tertentu, begitu juga tidak boleh bagi mereka merayakannya. Karena yang demikian itu, tidak pernah dilakukan oleh Nabi dan para Shahabat. Seandainya memperingati malam tersebut disyari’atkan, maka Rasulullah صَلَّى اللَّهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ pasti menjelaskannya kepada ummat, baik dengan perkataan atau perbuatan. Dan kalau hal itu pernah dilakukan Beliau, pasti akan diketahui dan tersebar, dan para Shahabat pasti menukilnya kepada kita, karena mereka telah menukil dari Nabi صَلَّى اللَّهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ semua yang dibutuhkan oleh ummat. Dan tidak ada satupun yang luput dari mereka, bahkan mereka selalu berada di barisan pertama dalam melakukan segala macam kebaikan.

Seandainya memperingati malam tersebut disyari’atkan, maka pasti mereka orang yang pertama melakukannya, dan Nabi صَلَّى اللَّهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ adalah pemberi nasihat yang terbaik. Beliau telah menyampaikan risalahnya dan mengemban amanat dengan sempurna. Kalaulah peringatan malam ini termasuk ajaran Islam, pasti Beliau tidak akan lupa menyampaikannya, dan Beliau tidak akan menyembunyikannya.

Karena semua itu tidak ada terjadi, maka jelaslah bagi kita bahwa memperingati dan mengagungkan malam tersebut tidak termasuk ajaran Islam, karena Allah telah menyempurnakan agama dan nikmat-Nya untuk ummat ini, dan mengingkari siapa saja yang mensyari’atkan dalam agama sesuatu yang tidak diizinkan Allah.

Allah سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى berfirman dalam surat Al-Maa’idah:

الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا…

“Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.”
(QS. Al-Maa’idah [5]: 3).

Dalam surat Asy-Syuura Allah berfirman yang artinya:

“Apakah mereka mempunyai sembahan-sembahan selain Allah yang mensyari’atkan untuk mereka agama yang tidak diizinkan Allah? Sekiranya tak ada ketetapan yang menentukan (dari Allah) tentulah mereka telah dibinasakan, dan sesungguhnya orang-orang yang zhalim itu akan memperoleh adzab yang amat pedih”.
(QS. Asy-Syuura [42]: 21).

Di dalam beberapa hadits yang shahih Rasulullah صَلَّى اللَّهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ secara tegas melarang perbuatan bid’ah, dan Beliau tegaskan bahwa bid’ah itu adalah sesat, sebagai peringatan bagi ummat akan besar bahayanya, sehingga mereka menghindarinya.

Di antara hadits tersebut adalah yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim dari ‘Aisyah Rasulullah صَلَّى اللَّهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ bersabda yang artinya:

“Barang siapa yang mengada-ada dalam urusan agama kami tanpa ada dasarnya, maka hal itu akan ditolak (tidak diterima).”
(HR. Bukhari, Muslim).

Dalam Shahih Muslim dan Jabir, bahwa Nabi صَلَّى اللَّهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ bersabda yang artinya:

“Sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah Al-Qur’an, sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad صَلَّى اللَّهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ, sejelek-jelek perkara adalah hal-hal yang diada-adakan di dalam agama (bid’ah), setiap itu adalah sesat.”

Di dalam kitab “As-Sunan” dari Al-‘Irbadh bin Sariah رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ, beliau berkata:

“Kami telah dinasehati oleh Rasulullah صَلَّى اللَّهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ dengan nasihat yang mendalam, yang membuat hati kami bergetar dan mata kami berlinang, lalu kami berkata kepada Beliau: “Wahai Rasulullah, seakan-akan ini adalah nasihat perpisahan, berwasiatlah kepada kami.” Maka Beliau berkata:

أُوْصِيْكُمْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّوَجَلَّ, وَالسَّمْعِ وَالطَّاعةِ, وَإِنْ تَأَمَّرَ عَلَيْكُمْ عَبْدٌ حَبَشِيٌّ, فَإِنَّهُ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ فَسَيَرَى اخْتِلاَفًا كَثِيْرًا, فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ الْمَهْدِيِّينَ, عَضُّوْا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ, وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ الأُمُورِ, فَإِنَّ كُلَّ بِدْعَةً ضَلاَلَةٌ.

“Aku wasiatkan kepada kamu sekalian untuk bertakwa kepada Allah, serta mendengar dan taat (kepada pemimpin) sekalipun dia seorang hamba sahaya, sesungguhnya barang siapa di antara kamu yang hidup setelah aku, niscaya dia akan menemukan banyak sekali perselisihan, maka berpegang teguhlah kamu kepada Sunnahku dan Sunnah para khulafaur rasyidin yang telah mendapat petunjuk setelahku, berpegang teguhlah dengannya, dan hindarilah oleh kamu sekalian hal-hal yang diada-adakan dalam agama, sesungguhnya setiap hal yang diada-adakan itu adalah bid’ah, dan setiap bid’ah itu adalah sesat.”

Banyak lagi hadits-hadits lain yang semakna dengan ini.

Para Shahabat Rasulullah صَلَّى اللَّهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ dan Salafush Shalih yang datang setelah mereka, telah mengingatkan kita agar menghindari perbuatan bid’ah, karena ia merupakan tambahan tehadap agama dan pensyari’atan sesuatu yang tidak diizinkan oleh Allah, serta mencontoh perlakukan musuh-musuh Allah, yaitu orang-orang Yahudi

dan Nasrani, ketika mereka menambah dan mengada-ada dalam agama mereka syari’at yang tidak diizinkan oleh Allah سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى.

Dan bid’ah itu pada hakekatnya, adalah pelecehan terhadap agama Islam serta menuduhnya sebagai agama yang kurang dan tidak sempurna. Oleh karena itu ia merupakan unsur perusak, kemungkaran yang keji serta bertentangan dengan firman Allah سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى:

“Pada hari ini telah Aku sempurnakan untuk kamu agamamu.”

Dan jelas-jelas bertentangan dengan hadits-hadits Rasulullah صَلَّى اللَّهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ yang melarang dan mencegah kita dari perbuatan bid’ah.

Saya berharap semoga dalil-dalil yang telah saya sebutkan di atas cukup dan memuaskan bagi para pembaca dalam rangka mengingkari bid’ah secara umum, dan mengingkari peringatan dan perayaan malam Isra’ dan Mi’raj, serta menghindarinya, dan peringatan tersebut tidaklah termasuk sedikitpun dalam ajaran Islam. Karena Allah telah mewajibkan kita semua untuk menasihati kaum Muslimin serta menjelaskan apa yang telah disyari’atkan Allah kepada mereka, dan mengharamkan kepada kita menyembunyikan ilmu, maka saya merasa perlu untuk mengingatkan saudara-saudara saya seiman agar tidak terjebak kepada perbuatan-perbuatan bid’ah yang telah tersebar di berbagai wilayah kaum Muslimin, bahkan sebagian orang mengira bahwa itu termasuk perintah agama.

Hanya kepada Allah kami memohon, agar memperbaiki keadaan dan kondisi seluruh kaum Muslimin serta menganugerahkan kepada mereka pemahaman dalam agama, dan semoga Allah membimbing kita dan mereka semua untuk berpegang teguh dan komitmen kepada yang haq, serta meninggalkan semua yang bertentangan dengannya. Karena Dialah yang bisa membimbing ke arah demikian dan Dialah Yang Maha Kuasa atas segala-segalanya.

Semoga shalawat dan salam serta berkah-Nya senantiasa tercurah untuk hamba dan rasul-Nya, nabi kita Muhammad صَلَّى اللَّهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ begitu pula atas keluarga dan para shahabatnya رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ.

[Referensi: Benteng Tauhid, Syaikh Abdul Aziz bin Baaz dan para ulama lainnya, hlm. 177-184, Pustaka Imam Abu Hanifah, Jakarta 2008.]

والله تعالى أعلم

 

Dijawab oleh: Ustadz Abu Uwais Muhammad Yasin bin Sutan Muslim bin Amir bin Syamsuddin
Diperiksa oleh: Ustadz Yudi Kurnia, Lc.

 

📣 Official Account Grup Islam Sunnah (GiS)⁣⁣

🌏 WebsiteGIS: https://grupislamsunnah.com
📱 Fanpage: web.facebook.com/grupislamsunnah
📷 Instagram: instagram.com/grupislamsunnah
🌐 WebsiteGBS: grupbelanjasunnah.com
📧 Telegram: t.me/s/grupislamsunnah
📬 Telegram Soal Jawab: https://t.me/GiS_soaljawab
🎥 YouTube: bit.ly/grupislamsunnah

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button