SBUMSBUM Akhwat

SBUM AKHWAT NOMOR 331 – UANG WASIAT ORANG TUA

SBUM
Sobat Bertanya Ustadz Menjawab

 

NO : 331

Dirangkum oleh Grup Islam Sunnah | GiS
https://grupislamsunnah.com

Kumpulan Soal Jawab SBUM
Silakan Klik : https://t.me/GiS_soaljawab

Judul bahasan

UANG WASIAT ORANG TUA

  Pertanyaan
Nama : Nining
Angkatan : 01
Grup : 056
Domisili : –

بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُه

Assalamualaikum..

Izin bertanya, Ustadz.

Mamaku sebelum meninggal sudah menyiapkan uang 10 juta. Katanya, kalau dia meninggal, pakailah uang itu untuk mengurus pemakaman dan lain sebagainya.

Kemarin dipakai untuk gali kubur dan lain-lain. Dan uangnya masih ada sisa.

Apakah sisa uang tersebut menjadi harta waris, Ustadz?

Apakah sisa uang tersebut boleh disedekahkan untuk atas nama mama?

Mohon penjelasannya, Ustadz.

Terima kasih.

جزاكم الله خيرا وبارك الله فيكم.

  Jawaban

وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته

بارك فيك

1. Saat ibu Ukhty sudah menyiapkan untuk biaya pengurusan jenazah dan sisanya menjadi harta waris.

2. Boleh juga Ukhty sedekahkan sebagaimana hadits berikut ini :

Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu anhuma :

أَنَّ سَعْـدَ بْنَ عُـبَـادَةَ -أَخَا بَـنِـيْ سَاعِدَةِ- تُـوُفّـِيَتْ أُمُّـهُ وَهُـوَ غَـائِـبٌ عَنْهَا، فَـقَالَ: يَـا رَسُوْلَ اللّٰـهِ! إِنَّ أُمّـِيْ تُـوُفّـِيَتْ، وَأَنَا غَائِبٌ عَنْهَا، فَهَلْ يَنْـفَعُهَا إِنْ تَصَدَّقْتُ بِـشَـيْءٍ عَنْهَا؟ قَـالَ: نَـعَمْ، قَالَ: فَـإِنّـِيْ أُشْهِـدُكَ أَنَّ حَائِـطَ الْـمِخْـرَافِ صَدَقَـةٌ عَلَـيْـهَا.

“Bahwasanya Sa’ad bin ‘Ubadah radhiyallahu ‘anhu –saudara Bani Sa’idah– ditinggal mati oleh ibunya, sedangkan ia tidak berada bersamanya, maka ia bertanya,

“Wahai Rasulullah! Sesungguhnya ibuku meninggal dunia, dan aku sedang tidak bersamanya. Apakah bermanfaat baginya apabila aku menyedekahkan sesuatu atas namanya?”

Beliau menjawab, “Ya.”

Dia berkata, “Sesungguhnya aku menjadikan engkau saksi bahwa kebun (ku) yang berbuah itu menjadi sedekah atas nama ibuku”.
(HR Bukhari).

3. Apabila hendak disedekahkan hendaknya di jalur yang sentiasa mengalir seperti membuat sumur untuk masyarakat umum, untuk pembangunan sekolah Sunnah, membangun masjid atau memberikan bantuan kepada santri yang tidak mampu. Karena sedekah jariyah akan senantiasa terus mengalir ganjarannya.

Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda :

عَنْ اَبي هُـرَيْـرَةَ رَضِـَي اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اِذاَ ماَتَ ابْنُ اٰدَمَ اِنْقَطَعَ عَمَلُهُ اِلاَّ مِنْ ثَلاَث: صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ اَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ اَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُوْ لَه (رَوَهُ مُسْلِمْ)

“Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda:

“Apabila anak cucu Adam telah mati, terputuslah amalannya kecuali 3 perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shalih yang mendo’akan orang tuanya”.
(HR Muslim).

Semoga Allah mengampuni dosa ibu Ukhty dan mengangkat derajat di sisi-Nya.

Baarakallahu fiiki.

والله تعالى أعلم

26 November 2021.

Dijawab oleh : Ustadz Aulia Ramdanu, Lc.

Official Account Grup Islam Sunnah (GiS)⁣⁣

WebsiteGIS: https://grupislamsunnah.com
Fanpage: web.facebook.com/grupislamsunnah
Instagram: instagram.com/grupislamsunnah
WebsiteGBS: grupbelanjasunnah.com
Telegram: t.me/s/grupislamsunnah
Telegram Soal Jawab: https://t.me/GiS_soaljawab
YouTube: bit.ly/grupislamsunnah

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button