SBUMSBUM Akhwat

SBUM AKHWAT NOMOR 650 – SHALAT DI ATAS KENDARAAN

 SBUM
 Sobat Bertanya Ustadz Menjawab

 

NO  : 650

Dirangkum oleh Grup Islam Sunnah | GiS
https://grupislamsunnah.com

Kumpulan Soal Jawab SBUM
Silakan Klik : https://t.me/GiS_soaljawab

Judul bahasan

SHALAT DI ATAS KENDARAAN

 Pertanyaan
Nama : Nita
Angkatan : 03
Grup : 42
Nama Admin : Ria Anugrah Prasanti
Nama Musyrifah : Henni Hidayanti Dahlan
Domisili : Jawa Timur

بسم الله الرحمن الرحيم

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Maaf ana mau bertanya seputar materi Sifat Shalat Nabi tentang shalat yang boleh tidak menghadap kiblat adalah shalat sunnah dan keadaan safar.

Shalat yang wajib harus menghadap kiblat.
Kalau kita perjalanan jauh misal umrah kita tidak mungkn meminta pilot menghentikan pesawat atau mencari arah kiblat, lalu hukumnya bagaimana shalat wajib yang tidak menghadap kiblat bagaimana?

Bagaimana tata cara shalat wajib saat di pesawat dan perjalanan yang sangat jauh?

جزاكم الله خيرا وبارك الله فيكم.

  Jawaban

وعليكم السلام ورحمة اللّه وبركاته

بسم الله

وبارك فيك

Wash-shalaatu was-salaamu ‘alaa Rasulillaah, Amma ba’du.

Dalam shalat wajib, berdiri merupakan rukun shalat, bagi yang mampu.

Dalam hadits dari ‘Imran bin Hushain – Shahabat yang punya penyakit bawasir – dia menanyakan pada Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam mengenai cara shalatnya.

Beliau bersabda,

صَلِّ قَائِمًا ، فَإِنْ لَمْ تَسْتَطِعْ فَقَاعِدًا ، فَإِنْ لَمْ تَسْتَطِعْ فَعَلَى جَنْبٍ

“Shalatlah sambil berdiri, jika tidak mampu, silakan sambil duduk. Jika tidak mampu, maka sambil berbaring miring.”
(HR. Bukhari 1117).

Di beberapa pesawat misalkan Saudi Airline disediakan mushalla. Dalam kondisi tenang, memungkinkan bagi penumpang untuk shalat dengan posisi berdiri.

Namun, jika tidak memungkinkan, atau dikhawatirkan terjadi turbulensi secara tiba-tiba, dibolehkan untuk shalat sambil duduk.

Kemudian boleh menghadap ke arah manapun, sesuai arah pesawat.

Shahabat Jabir bin ’Abdillah radhiyallahu ‘anhuma bercerita,

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – يُصَلِّى عَلَى رَاحِلَتِهِ حَيْثُ تَوَجَّهَتْ ، فَإِذَا أَرَادَ الْفَرِيضَةَ نَزَلَ فَاسْتَقْبَلَ الْقِبْلَةَ

“Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam pernah melaksanakan shalat sunnah di atas kendaraannya sesuai dengan arah kendaraannya. Namun jika ingin melaksanakan shalat fardhu, Beliau turun dari kendaraan dan menghadap kiblat.”
(HR. Bukhari 400).

Menghadap kiblat saat shalat fardhu termasuk syarat shalat. Hanya saja, untuk shalat di atas kendaraan, bisa jadi gugur kewajiban menghadap kiblat. Meskipun tetap dianjurkan ketika takbiratul ihram menghadap kiblat terlebih dahulu, sebagaimana dalam hadits Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu. Beliau menceritakan,

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ إِذَا سَافَرَ فَأَرَادَ أَنْ يَتَطَوَّعَ اسْتَقْبَلَ بِنَاقَتِهِ الْقِبْلَةَ فَكَبَّرَ ثُمَّ صَلَّى حَيْثُ وَجَّهَهُ رِكَابُهُ

“Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam pernah bersafar dan ingin melaksanakan shalat sunnah lantas Beliau mengarahkan kendaraannya ke arah kiblat. Kemudian Beliau bertakbir, lalu Beliau shalat sesuai arah kendaraannya.”
(HR. Abu Daud 1225, dan dihasankan Al-Albani).

Di pesawat, kondisi ini tidak mungkin. Karena penumpang tidak mungkin mengarahkan pesawat ke kiblat agar bisa takbiratul ihram. Karena itu, Anda bisa shalat dengan menghadap ke manapun sesuai arah pesawat.

والله تعالى أعلم

   Dijawab oleh : Ustadz Wukir Saputro, Lc.

Official Account Grup Islam Sunnah (GiS)⁣⁣

WebsiteGIS: https://grupislamsunnah.com
Fanpage: web.facebook.com/grupislamsunnah
Instagram: instagram.com/grupislamsunnah
WebsiteGBS: grupbelanjasunnah.com
Telegram: t.me/s/grupislamsunnah
Telegram Soal Jawab: https://t.me/GiS_soaljawab
YouTube: bit.ly/grupislamsunnah

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button