SBUMSBUM Akhwat

SBUM AKHWAT NOMOR 980 –ย TATA CARA MANDI HAID

SBUM
Sobat Bertanya Ustadz Menjawab

ย 

NO : 980

Dirangkum oleh Grup Islam Sunnah | GiS
https://grupislamsunnah.com

Kumpulan Soal Jawab SBUM
Silakan Klik : https://t.me/GiS_soaljawab

Judul bahasan

TATA CARA MANDI HAID

๐Ÿ’ฌ Pertanyaan
Nama: Alya Azahra
Angkatan: T04
Grup : 18
Nama Admin : Ferra Febrina
Nama Musyrifah : Rini Yulianty
Domisili : Jawa Barat

 

ุจุณู… ุงู„ู„ู‡ ุงู„ุฑุญู…ู† ุงู„ุฑุญูŠู…

ุงู„ุณู„ุงู… ุนู„ูŠูƒู… ูˆุฑุญู…ุฉ ุงู„ู„ู‡ ูˆุจุฑูƒุงุชู‡

Afwan Ustadz, ana izin bertanya.

Mengenai tata caranya (urutan) mandi besar (setelah haid) yang sesuai dengan Al Qur’an & Sunnah ?

Mohon bimbingannya Ustadz..

ุฌุฒุงูƒู… ุงู„ู„ู‡ ุฎูŠุฑุง ูˆุจุงุฑูƒ ุงู„ู„ู‡ ููŠูƒู….

ย  Jawaban

ูˆุนู„ูŠูƒู… ุงู„ุณู„ุงู… ูˆุฑุญู…ุฉ ุงู„ู„ู‘ู‡ ูˆุจุฑูƒุงุชู‡

ุจุณู… ุงู„ู„ู‡

Bismillah, wash shalaatu was salaamu โ€˜alaa rasulillaah, Amma baโ€™du.

Melepas ikatan rambut tidaklah wajib bagi wanita saat mandi junub maupun mandi haid karena adanya masyaqqah (kesulitan), lebih-lebih lagi untuk mandi junub (karena bisa sering dilakukan). Cukup bagi wanita ketika mandi wajib untuk mengguyurkan air ke kepalanya. Inilah pendapat jumhur ulama.

Cara mandi wajib ketika suci dari haid

Rasulullah telah menyebutkan tata cara mandi haid dalam hadits yang diriwayatkan oleh Muslim dari โ€˜Aisyah Radhiyallahu โ€˜Anha bahwa Asmaโ€™ binti Syakal Radhiyallahu โ€˜Anha bertanya kepada Rasulullah Shallallahu โ€˜Alaihi wa Sallam tentang mandi haidh, maka beliau bersabda:

ุชูŽุฃู’ุฎูุฐูุฅูุญู’ุฏูŽุง ูƒูู†ูŽู‘ ู…ูŽุงุฆูŽู‡ูŽุง ูˆูŽุณูุฏู’ุฑูŽู‡ูŽุง ููŽุชูŽูŽุทูŽู‡ู‘ูŽุฑู ููŽุชูุญู’ุณูู†ู ุงู„ุทู‘ูู‡ููˆุฑูŽ ุฃูˆู’ ุชูŽุจู’ู„ูุบู ูููŠ ุงู„ุทู‘ูู‡ููˆุฑู ุซูู…ูŽู‘ ุชูŽุตูุจูู‘ ุนูŽู„ูŽู‰ ุฑูŽุฃู’ุณูู‡ูŽุง ููŽุชูŽุฏู’ู„ููƒููู‡ู ุฏูŽู„ู’ูƒู‹ุง ุดูŽุฏู ูŠู’ุฏู‹ุง ุญูŽุชูŽูŽู‘ู‰ ุชูŽุจู’ู„ูุบูŽ ุดูุคููˆู†ูŽ ุฑูŽุฃู’ุณูู‡ูŽุง ุซูู…ูŽู‘ ุชูŽุตูุจูู‘ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูŽุง ุงู„ู…ูŽุงุกูŽ ุซูู…ูŽู‘ ุชูŽุฃู’ุฎูุฐู ููุฑู’ุตูŽุฉู‹ ู…ูู…ูŽุณู‘ูŽูƒูŽุฉู‹ ููŽุชูŽุทู’ู‡ูุฑู ุจูู‡ูŽุง ู‚ูŽุงู„ูŽุชู’ ุฃุณู’ู…ูŽุงุกู ูƒูŽูŠู’ููŽ ุฃุชูŽูŽุทูŽู‡ูŽู‘ุฑูุจูู‡ูŽุง ู‚ูŽุงู„ูŽ ุณูุจู’ุญูŽุงู†ูŽ ุงู„ู„ู‡ ูุชูŽุทูŽู‡ูู‘ุฑููŠ ุจูู‡ูŽุง ู‚ูŽุงู„ูŽุชู’ู’ ุนูŽุงุฆูุดูŽุฉู ูƒูŽุฃู†ูŽู‘ู‡ูŽุง ุชูุฎู’ูููŠ ุฐูŽู„ููƒูŽ ุชูŽุชูŽุจู‘ูŽุนููŠ ุจูู‡ูŽุง ุฃุซูŽุฑูŽุงู„ุฏู‘ูŽู…ู

โ€œSalah seorang di antara kalian (wanita) mengambil air dan sidrahnya (daun pohon bidara, atau boleh juga digunakan pengganti sidr seperti: sabun dan semacamnya) kemudian dia bersuci dan membaguskan bersucinya, kemudian dia menuangkan air di atas kepalanya lalu menggosok-gosokkannya dengan kuat sehingga air sampai pada kulit kepalanya, kemudian dia menyiramkan air ke seluruh badannya, lalu mengambil sepotong kain atau kapas yang diberi minyak wangi kasturi, kemudian dia bersuci dengannya. Maka Asmaโ€™ berkata: โ€œBagaimana aku bersuci dengannya?โ€ Beliau bersabda: โ€œMaha Suci Allahโ€ maka โ€˜Aisyah berkata kepada Asmaโ€™: โ€œEngkau mengikuti (mengusap) bekas darah (dengan kain/kapas itu).โ€

Menguraikan jalinan rambut adalah wajib tetapi agar air dapat sampai ke pangkal rambutnya, Wallahu Aโ€™lam.โ€ (Dinukil dari Jamiโ€™ Ahkaam An-Nisaaโ€™ hal: 121-122 juz: 1 cet: Daar As-Sunah).

Maka wajib bagi wanita apabila telah bersih dari haidh untuk mandi dengan membersihkan seluruh anggota badan; minimal dengan menyiramkan air ke seluruh badannya sampai ke pangkal rambutnya, dan yang lebih utama adalah dengan tata cara mandi yang terdapat dalam hadits Nabi Shallallahu โ€˜Alaihi wa Sallam, ringkasnya sebagai berikut:

1. Wanita tersebut mengambil air dan sabunnya, kemudian berwudhuโ€™ dan membaguskan wudhuโ€™nya.

2. Menyiramkan air ke atas kepalanya lalu menggosok-gosokkannya dengan kuat sehingga air dapat sampai pada tempat tumbuhnya rambut. Dalam hal ini tidak wajib baginya untuk menguraikan jalinan rambut kecuali apabila dengan menguraikan jalinan akan dapat membantu sampainya air ke tempat tumbuhnya rambut (kulit kepala).

3. Menyiramkan air ke badannya.

4. Mengambil secarik kain atau kapas (atau semisalnya) lalu diberi minyak wangi kasturi atau semisalnya kemudian mengusap bekas darah (farji) dengannya.

ูˆุงู„ู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰ ุฃุนู„ู…

ย  Dijawab oleh : Ustadz Wukir Saputro Lc

Official Account Grup Islam Sunnah (GiS)โฃโฃ

WebsiteGIS: https://grupislamsunnah.com
Fanpage: web.facebook.com/grupislamsunnah
Instagram: instagram.com/grupislamsunnah
WebsiteGBS: grupbelanjasunnah.com
Telegram: t.me/s/grupislamsunnah
Telegram Soal Jawab: https://t.me/GiS_soaljawab
YouTube: bit.ly/grupislamsunnah

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button