SBUMSBUM Ikhwan

SBUM NOMOR 136 – CAIRAN YANG KELUAR DARI HIDUNG DAN MULUT TIDAK MEMBATALKAN WUDHU

╔══❖•ೋ°📥° ೋ•❖══╗

SBUM
Sobat Bertanya Ustadz Menjawab

╚══❖•ೋ°📤° ೋ•❖══╝

NO: 136

Dirangkum oleh Grup Islam Sunnah | GiS
🌏 https://grupislamsunnah.com

📬 Kumpulan Soal Jawab SBUM
⏩ Silakan Klik : https://t.me/GiS_soaljawab

═══════ ° ೋ• ═══════

✉️ Judul bahasan
CAIRAN YANG KELUAR DARI HIDUNG DAN MULUT TIDAK MEMBATALKAN WUDHU

💬 Pertanyaan
Nama: Fulan
Angkatan: 01
Grup: Forum 15
Domisili: –
Nama Admin: Abu Ruichi
Nama Musyrif: Abu Ruichi

بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

PERTANYAAN:
Assalamualaikum, Pak.
Izin bertanya. Tadi saya shalat Jum’at, khatib menceritakan kisah wafatnya Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

Singkat cerita, saya menangis dan mengeluarkan air dari hidung, lalu saya keluarkan dengan tangan dan saya lapkan di celana saya, apakah wudhu saya batal dan menyebabkan tidak sahnya shalat saya? Dan apa yang harus saya lakukan ketika terjadi seperti itu lagi?

Mohon dibantu, Pak, tanyakan kepada Ustadz. Semoga Admin dan Ustadz dan seluruh anggota GiS selalu dalam lindungan Allah Subhanahu wa Ta’ala, Aamiin.

جزاكم الله خيرا وبارك الله فيكم.

➖➖➖➖➖✒

👤 Jawaban

وعليكم السلام ورحمة اللّه وبركاته
بسم الله

Maa Syaa Allah, semoga Allah anugerahkan kepada Anda kelembutan hati.

Alhamdulillah, apa yang Anda alami tidak membatalkan wudhu, karena keluarnya air mata, air liur, keringat ataupun ingus adalah hal yang bersifat fithrah dan tidak najis alias suci, sehingga tidak berkonsekuensi membatalkan wudhu, serta tidak mengapa pula shalat dengan pakaian yang terkena hal-hal tersebut.

Dr. Shaleh Al-Fauzan pernah menjelaskan tentang hukum air liur, air mata, keringat dan ingus,

فاللعاب والعرق ودمع العين وما يخرج من الأنف كل هذه طاهرة، لأن هذا هو الأصل، والبول والغائط وكل ما يخرج من السبيلين نجس. وهذا اللعاب الذي يخرج من الإنسان حال نومه داخل في الأشياء الطاهرة كالبلغم والنخامة وما أشبه ذلك، وعلى هذا فلا يجب على الإنسان غسله ولا غسل ما أصابه من الثياب والفرش.

“Liur, keringat, air mata, atau cairan yang keluar dari hidung, semuanya suci. Inilah hukum asal. Sementara, kencing, kotoran, dan setiap yang keluar dari dua jalan, statusnya najis. Liur yang keluar dari seseorang ketika dia tidur, termasuk benda suci, sebagaimana ingus, dahak atau semacamnya. Karena itu, tidak wajib bagi seseorang untuk mencucinya atau mencuci baju yang terkena liur.”
(Al-Muntaqa min Fatawa Al-Fauzan, 5/10)

Namun, perlu dicatat, bolehnya shalat dengan pakaian yang terkena air liur, keringat, ingus, juga tidak wajibnya mencuci pakaian yang terkena hal-hal tersebut BUKAN berarti tidak boleh mengganti baju dan mencuci pakaian, jika memang dirasa jorok dan membuat orang yang shalat di sebelahnya tidak nyaman, maka berganti atau mencuci pakaian adalah perkara yang dianjurkan.

Wallahu A’lam
Semoga Allah beri Taufik pada kita semua

والله تعالى أعلم

➖➖➖➖➖✒️

✒ Dijawab oleh : Ustadz Rosyid Abu Rosyidah

═══════ ° ೋ• ═══════

📣 Official Account Grup Islam Sunnah (GiS)⁣⁣

🌏 WebsiteGIS: https://grupislamsunnah.com
📱 Fanpage: web.facebook.com/grupislamsunnah
📷 Instagram: instagram.com/grupislamsunnah
🌐 WebsiteGBS: grupbelanjasunnah.com
📧 Telegram: t.me/s/grupislamsunnah
📬 Telegram Soal Jawab: https://t.me/GiS_soaljawab
🎥 YouTube: bit.ly/grupislamsunnah

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button