SBUMSBUM Ikhwan

SBUM NOMOR 139 – Hukum Mengabarkan Talaq Dari Suami

╔══❖•ೋ°📥° ೋ•❖══╗

SBUM
Sobat Bertanya Ustadz Menjawab

╚══❖•ೋ°📤° ೋ•❖══╝

NO :139

Dirangkum oleh Grup Islam Sunnah | GiS
🌏 https://grupislamsunnah.com

📬 Kumpulan Soal Jawab SBUM
⏩ Silakan Klik : https://t.me/GiS_soaljawab

═══════ ° ೋ• ═══════

✉️ Judul bahasan
Hukum Mengabarkan Talaq Dari Suami

💬 Pertanyaan
NAMA : Muhammad hefhzil sauqoni
Grup : 083
Nama Admin : Eka Yuanda
Nama Musyrif : Imron Sholikhin

PERTANYAAN:

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Afwan ustadz, ana mau bertanya
Bagaimana jika suami sudah menjatuhkan talak 2 kali kepada istrinya, apakah orang tua dari istri boleh diberitahu?

جزاكم الله خيرا وبارك الله فيكم.

➖➖➖➖➖✒

👤 Jawaban

وعليكم السلام ورحمة اللّه وبركاته

بسم الله

Apakah saat talak, orangtua dari istri boleh diberitahu atau tidak, Jadi bebas-bebas saja, tinggal dilihat mana yang paling mashlahat. Bahkan jika talak tadi tidak disampaikan langsung oleh suami, tapi disampaikan melalui orangtua (berarti mertua sang istri) kepada menantunya, atau disampaikan melalui mertua kepada anaknya, tetap sah hukumnya.

Disebutkan dalam Al-Mabsuth,

وإذا قال لآخر: أخبر امرأتي بطلاقها فهي طالق سواء أخبرها به أو لم يخبرها

“Jika seorang suami berkata kepada orang lain: ‘Kabarkan kepada istri saya tentang perceraiannya’, maka dengan ini berarti telah jatuh talak, baik diberitahukan oleh orang tersebut atau tidak” (Al-Mabsuth Li As-Sarkhosi 7/141)

Dan didalam Al-Muhith juga dijelaskan,

وإذا قال لرجل أخبر امرأتي بطلاقها فهي طالق ساعة ما تكلم أخبرها ذلك الرجل أو لم يخبرها

“Jika seorang suami berkata kepada orang lain: “Beritahukan kepada istri saya bahwa dia telah saya cerai”, maka berarti dia telah jatuh talak sesaat setelah dia mengucapkannya, baik disampaikan oleh orang tersebut atau tidak” (Al-Muhith Al-Burhani fi Fiqhi An-Nu’mani 3/210)

Tapi ingat, wanita yang ditalak roj’i (Talak 1 atau 2) tetaplah masih dalam tanggung jawab suami, tidak boleh pulang kerumah orangtuanya. Syaikh Sholih Al-‘Utsaimin rohimahulloh berkata,

وما كان الناس عليه الآن من كون المرأة إذا طلقت طلاقاً رجعياً تنصرف إلى بيت أهلها فوراً ، هذا خطأ ومحرم

“Manusia pada saat ini (beranggapan) status istri jika ditalak dengan talak raj’iy (masih talak satu dan dua), maka istri langsung segera pulang ke rumah keluarganya. ini adalah kesalahan dan diharamkan” (Lihat http://islamqa.info/ar/ref/122703)

Alloh Ta’ala berfirman,

وَالْمُطَلَّقَاتُ يَتَرَبَّصْنَ بِأَنْفُسِهِنَّ ثَلَاثَةَ قُرُوءٍ وَلَا يَحِلُّ لَهُنَّ أَنْ يَكْتُمْنَ مَا خَلَقَ اللَّهُ فِي أَرْحَامِهِنَّ إِنْ كُنَّ يُؤْمِنَّ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآَخِرِ وَبُعُولَتُهُنَّ أَحَقُّ بِرَدِّهِنَّ فِي ذَلِكَ إِنْ أَرَادُوا إِصْلَاحًا

“Wanita-wanita yang ditalak hendaklah menahan diri (menunggu) tiga kali quru’ (masa ‘iddah). Tidak boleh mereka menyembunyikan apa yang diciptakan Allah dalam rahimnya, jika mereka beriman kepada Alloh dan hari akhirat. Dan suami-suaminya berhak merujukinya dalam masa menanti itu (masa ‘iddah), jika mereka (para suami) menghendaki ishlah” (QS Al-Baqarah 228)

Dan seorang suami juga terlarang untuk mengusir istrinya yang telah ditalak selama masa ‘iddah

Alloh Ta’ala berfirman,

لَا تُخْرِجُوهُنَّ مِنْ بُيُوتِهِنَّ وَلَا يَخْرُجْنَ إِلَّا أَنْ يَأْتِينَ بِفَاحِشَةٍ مُبَيِّنَةٍ

“Janganlah kamu keluarkan mereka dari rumah mereka dan janganlah mereka (diizinkan) ke luar kecuali kalau mereka mengerjakan perbuatan keji yang terang” (QS Ath-Thalaq 1)

Ibnu Katsir rohimahulloh menafsirkan,

وَقَوْلُهُ: {لَا تُخْرِجُوهُنَّ مِنْ بُيُوتِهِنَّ وَلا يَخْرُجْنَ} أَيْ: فِي مُدَّةِ الْعِدَّةِ لَهَا حَقُّ السُّكْنَى عَلَى الزَّوْجِ مَا دَامَتْ مُعْتَدَّةً مِنْهُ، فَلَيْسَ لِلرَّجُلِ أَنْ يُخْرِجَهَا، وَلَا يَجُوزَ لَهَا أَيْضًا الْخُرُوجُ لِأَنَّهَا مُعْتَقَلَةٌ لِحَقِّ الزَّوْجِ أَيْضًا.

“Yaitu: dalam jangka waktu iddah, wanita mempunyai hak tinggal di rumah suaminya selama masih masa iddah dan tidak boleh bagi suaminya mengeluarkannya. Tidak bolehnya keluar dari rumah karena statusnya masih wanita yang ditalak dan masih ada hak suaminya juga (hak untuk merujuk)” (Tafsir Ibnu katsir 8/143, Darut Thayyib, cet. III, 1420 H, syamilah)

Apa hikmahnya kenapa wanita yang ditalak tidak boleh keluar dari rumah suaminya? Diakhir ayat diatas, tatkala Alloh berfirman

لَا تَدْرِي لَعَلَّ اللَّهَ يُحْدِثُ بَعْدَ ذَلِكَ أَمْرًا

“Kamu tidak mengetahui barangkali Allah mengadakan sesudah itu sesuatu hal yang baru” (QS Ath- Thalaq 1)

Ibnu katsir rohimahulloh menjelaskan

أي: إنما أبقينا المطلقة في منزل الزوج في مدة العدة، لعل الزوج يندم على طلاقها ويخلق الله في قلبه رجعتها، فيكون ذلك أيسر وأسهل.

“Istri yang dicerai tetap diperintahkan untuk tinggal di rumah suami selama masa ‘iddahnya. Karena bisa jadi suami itu menyesali talak pada istrinya. Lalu Alloh membuat hatinya untuk kembali rujuk. Jadilah hal itu mudah” (Tafsir Ibnu katsir 8/144, Darut Thayyib, cet. III, 1420 H, syamilah)

Wallohu A’lam
Semoga Alloh beri Taufik pada kita semua

والله تعالى أعلم

➖➖➖➖➖✒️

✒ Dijawab oleh : Ustadz Rosyid Abu Rosyidah

═══════ ° ೋ• ═══════

📣 Official Account Grup Islam Sunnah (GiS)⁣⁣

🌏 WebsiteGIS: https://grupislamsunnah.com
📱 Fanpage: web.facebook.com/grupislamsunnah
📷 Instagram: instagram.com/grupislamsunnah
🌐 WebsiteGBS: grupbelanjasunnah.com
📧 Telegram: t.me/s/grupislamsunnah
📬 Telegram Soal Jawab: https://t.me/GiS_soaljawab
🎥 YouTube: bit.ly/grupislamsunnah

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button