SBUMSBUM Ikhwan

SBUM IKHWAN NOMOR 140 – HUKUM KEUNTUNGAN DARI JUAL BELI SAHAM

SBUM

(Sobat Bertanya Ustadz Menjawab)

NO : 140

Dirangkum oleh Grup Islam Sunnah | GiS
https://grupislamsunnah.com

Kumpulan Soal Jawab SBUM
Silakan Klik : https://t.me/GiS_soaljawab

Pertanyaan

Nama: Danny surya gandadibrata

Grup : 029

Admin : Eka Yuanda

Musyrif : Imron Sholikhin

 

بسم الله الرحمن الرحيم 

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

 

Afwan, ana mau tanya Ustadz, hukum tentang uang yang didapat dari keuntungan jual beli saham, uang/gaji yang didapat sebagai pialang saham, dan uang keuntungan yang didapat dari tabungan investasi reksadana.

Saham bukan jual beli mata uang.

Syukran

 

جزاكم الله خيرا وبارك الله فيكم.

 

Jawaban

 

وعليكم السلام ورحمة اللّه وبركاته

بسم الله

 

Hukum keuntungan jual beli saham bergantung dengan jenis sahamnya. Jika perusahaan atau badan usahanya tidak menjalankan praktik riba, tidak juga hal haram lainnya, boleh untuk ikut serta menanamkan saham padanya, dan halal keuntungannya. Adapun perusahaan yang menjalankan praktik riba atau suatu transaksi haram lainnya, maka haram untuk ikut andil menanam saham padanya, dan haram pula keuntungannya.

Kalau perusahaan atau badan usahanya meragukan bagaimana? Tinggalkan.. Karena yang lebih selamat adalah berlepas diri dan meringankan hisab dengan tidak ikut memiliki andil padanya sebagai penerapan terhadap hadits.

من اتقى الشُّبهات فقد استبرأ لدينه وعرضه

“Barang siapa menghindari syubhat, berarti ia telah menjaga agama dan kehormatannya”.

[HR. Al-Bukhari 52 dan Muslim 1599].

 

Tentang pialang saham, yakni orang yang melakukan transaksi jual beli di pasar saham atas perintah investor. Bahasa sederhananya bisa disebut broker saham. Selama ia menjual dan membeli sesuai atau sepengetahuan dari investor dengan tetap memperhatikan tinjauan syariat berkaitan dengan saham diatas, atau memberikan rekomendasi saham apa yang perlu dibeli dengan memperhatikan jenis perusahaannya bergerak di bidang halal atau haram, maka yang demikian tidak ada masalah, gaji yang merupakan jasanya terhitung halal.

Adapun reksadana dalam tinjauan syari’at, dari apa yang ana pahami masihlah bermasalah, walaupun dari pihak DSN – MUI sudah menerbitkan fatwa kehalalannya.

Apa yang membuat bermasalah? Dari pihak nasabah atau pemodal & tim ekonomi atau yang sering disebut manajer investasi, di mana pemodal hanya mendapatkan bukti kepemilikan tapi tidak memiliki otoritas penuh, dan manajer investasi yang mendapatkan gaji dari prosentase, juga secara otoritas yang seakan lebih dari pemodal, dan lain-lain.

 

Semoga Allah beri taufiq pada kita semua.

 

جزاكم الله خيرا وبارك الله فيكم.

والله تعالى أعلم

 

Dijawab oleh : Ustadz Rosyid Abu Rosyidah

 

Official Account Grup Islam Sunnah (GiS)⁣⁣

WebsiteGIS: https://grupislamsunnah.com
Fanpage: web.facebook.com/grupislamsunnah
Instagram: instagram.com/grupislamsunnah
WebsiteGBS: grupbelanjasunnah.com
Telegram: t.me/s/grupislamsunnah
Telegram Soal Jawab: https://t.me/GiS_soaljawab
YouTube: bit.ly/grupislamsunnah

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button