SBUMSBUM Akhwat

T 013. SHALAT DAPAT MENCEGAH PERBUATAN KEJI DAN MUNKAR

SHALAT DAPAT MENCEGAH PERBUATAN KEJI DAN MUNKAR

(Sobat Bertanya Ustadz Menjawab)

 

Pertanyaan

Nama : Afri Artika

Angkatan : 01

Grup : 005

Domisili : –

 

بسم الله الرحمن الرحيم 

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

 

Saya Afri Artika ingin menanyakan.

Berdasarkan QS. Al-Ankabut ayat 45, setiap Muslim yang rutin mengerjakan shalat, tetapi masih melakukan dosa-dosa besar, misalnya menzhalimi saudaranya, apakah ada kesalahan-kesalahan dalam shalatnya (seperti rukun-rukun yang tidak sesuai tuntunan Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam) atau dia yang tidak memperoleh manfaat dari shalatnya?

 

جزاكم الله خيرا وبارك الله فيكم

 

Jawaban

 

وعليكم السلام ورحمة اللّه وبركاته

بسم الله

 

Apa yang disampaikan oleh penanya (Afri Artika) sudah betul, karena mengutip ayat Al-Qur’an Surat Al-Ankabut ayat 45. 

Bahwa shalat dalam mencegah diri dari perbuatan keji dan mungkar. 

Namun kenapa masih berbuat dosa, ya? 

Mari perhatikan Perkataan Abul ‘Aliyah, 

إِنَّ الصَّلاَةَ فِيْهَا ثَلاَثُ خِصَالٍ فَكُلُّ صَلاَةٍ لاَ يَكُوْنُ فِيْهَا شَيْءٌ مِنْ هَذِهِ الخَلاَل فَلَيْسَتْ بِصَلاَةٍ: الإِخْلاَصُ، وَالْخَشْيَةُ، وَذِكْرُ اللهِ. فَالإِخْلاَصُ يَأْمُرُهُ بِاْلمعْرُوْفِ، وَالخَشْيَةُ تَنْهَاهُ عَنِ المنْكَرِ، وَذِكْرُ القُرْآنِ يَأْمُرُهُ وَيَنْهَاهُ.

“Dalam shalat ada tiga hal di mana jika tiga hal ini tidak ada maka tidak disebut shalat. Tiga hal tersebut adalah ikhlas, rasa takut dan dzikir pada Allah. Ikhlas itulah yang memerintahkan pada yang ma’ruf (kebaikan). Rasa takut itulah yang mencegah dari kemungkaran. Sedangkan dzikir melalui Al-Qur’an yang memerintah dan melarang sesuatu.”

(Lihat Tafsir Al-Qur’an Al ‘Azhim, 6: 65).

 

Balkan Al Hasan berkata,

مَنْ صَلَّى صَلاَةً لَمْ تَنْهَهُ عَنِ الفَحْشَاءِ وَالمنْكَرِ، لَمْ يَزْدَدْ بِهَا مِنَ اللهِ إِلاَّ بُعْدًا

“Barang siapa yang melaksanakan shalat, lantas shalat tersebut tidak mencegah dari perbuatan keji dan mungkar, maka ia hanya akan semakin menjauh dari Allah.”

(Dikeluarkan oleh Ath-Thobari dengan sanad yang shahih dari jalur Sa’id bin Abi ‘Urubah dari Qotadah dari Al Hasan). 

Lalu bagaimana caranya agar kita bisa menjadikan shalat sesuai dengan apa yang dikabarkan oleh Allah? 

Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin rahimahullah mengatakan, 

“Shalat bisa mencegah dari kemungkaran jika shalat tersebut dilakukan dalam bentuk sesempurna mungkin.”

Kemudian Syaikh Ibnu ‘Utsaimin melanjutkan, “Ketika shalat, seharusnya seseorang mengkonsentrasikan diri untuk dekat pada Allah. Jangan sampai ia menoleh ke kanan dan ke kiri sebagaimana kebiasaan sebagian orang yang shalat. Jangan sampai terlintas di hati berbagai pikiran ketika sudah masuk dalam shalat.”

Maka kesimpulannya dari apa yg disampaikan di atas adalah shalat bisa mencegah dari perbuatan dosa dan maksiat, serta bisa mengajak pada kebaikan. Namun dengan syarat shalat tersebut dilakukan dengan :

  1. Memenuhi rukun, syarat, wajib dan melakukan hal-hal Sunnah yang menyempurnakan shalat.
  2. Membuang jauh-jauh hal-hal di luar shalat ketika sedang melaksanakan shalat.
  3. Tidak menoleh ke kanan dan ke kiri ketika sedang melaksanakan shalat.
  4. Menghadirkan hati saat shalat dengan merenungi setiap ayat dan bacaan yang diucap.
  5. Bersemangat dalam hati untuk melakukan kebaikan dan mencegah kemungkaran.

Insyaa Allah apa yg sudah disampaikan di atas sudah cukup jelas. 

Namun perlu diingat dan kita perhatikan kembali, apabila shalat kita belum sesuai dengan apa yang disampaikan dalam Surat Al-Ankabut ayat 45, yaitu bisa mencegah dari perbuatan keji dan mungkar, maka kita tidak boleh menyalahkan siapa-siapa kecuali diri kita sendiri. 

Ya dimungkinkan ada beberapa hal yang tidak atau belum sesuai atau terpenuhi.

Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda, Allah Ta’ala berfirman,

فَمَنْ وَجَدَ خَيْرًا فَلْيَحْمَدِ اللَّهَ وَمَنْ وَجَدَ غَيْرَ ذَلِكَ فَلاَ يَلُومَنَّ إِلاَّ نَفْسَهُ

“Barang siapa yang mendapati kebaikan, maka hendaklah ia memuji Allah. Dan barang siapa yang mendapati selain dari itu, janganlah ia menyalahkan kecuali dirinya sendiri”.

(HR. Muslim No. 2577).

 

Semoga kita dianugerahi bentuk shalat yang benar-benar dapat mencegah kita dari dosa dan maksiat serta mudah membawa kita pada kebajikan.

والله تعالى أعلم

 

Dijawab oleh : Ustadz Muhammad Beni Apriono. 

Diperiksa oleh : Ustadz Yudi Kurnia, Lc. 

 

Official Account Grup Islam Sunnah (GiS)⁣⁣

WebsiteGIS: grupislamsunnah.com

Fanpage: web.facebook.com/grupislamsunnah

Instagram: instagram.com/grupislamsunnah

WebsiteGBS: grupbelanjasunnah.com

Telegram: t.me/s/grupislamsunnah

Telegram Soal Jawab: t.me/GiS_soaljawab

YouTube: bit.ly/grupislamsunnah

 

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button