SBUMSBUM Akhwat

T 123. BAGAIMANA MENGHADAPI SUAMI YANG SUKA MENDENGARKAN MUSIK DAN MENONTON FILM DI TV?

BAGAIMANA MENGHADAPI SUAMI YANG SUKA MENDENGARKAN MUSIK DAN MENONTON FILM DI TV?

(Sobat Bertanya Ustadz Menjawab)

 

Pertanyaan

Nama       :  Fulanah

Angkatan :  01

Grup        :  075

Domisili  :  –

بسم الله الرحمن الرحيم

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Saya bersuami dan punya 3 anak, pertama perempuan sudah menikah anak ke-1, ke-2 perempuan sudah lulus sekolah, ke-3 laki-laki masih mondok kelas 3 SMA (sekarang di rumah belajar online).

Saya dan anak-anak sudah hijrah, in syaa Allah, setiap libur kerja suami pasang lagu dangdut dari YouTube ke TV dengan suara kencang, kami semua dengar. Sedangkan kami sedang berusaha keras meninggalkan musik, saya berusaha menasihati, tapi cuma dapat omelan.

Padahal saya berusaha bicara baik-baik. Allahu a’lam, yang paling bikin sedih habis Isya’ setiap hari liat film di TV ruang tamu India dan Barat yang kadang semi porno. Saya bingung dengan keadaan mental anak ke-2 dan ke-3, karena jam segitu anak-anak masih bolak-balik ke dapur cari sesuatu, tidak sengaja lihat.

Pernah saya tanya ke Ustadzah, saat itu saya sebagai istri harus bagaimana? Dia bilang harus tetap ditemani, apa betul? Karena istri kan harus menemani suami saat dia istirahat, lalu saya harus ikut denger musik dan nonton film?

Saat ini saya sudah gak pernah nasihatin lagi, saya dan anak-anak hanya mendo’akan hidayah buat ayahnya.

Apakah sudah benar sikap saya?

Alhamdulillah 29 tahun menikah ngopi pagi dan makan malam selalu ditemani, pulang dia kerja keadaan saya dan anak-anak sudah rapih begitu juga rumah, apapun mau suami saya turuti. Allaahu a’lam. Kalau tidak ikut musik saya harus kemana? Kalau saya pergi dia marah, “kemana gak mau nemenin?” Dari awal menikah saya selalu nemenin dia gak pernah keluar rumah kalo dia libur atau ada di rumah, apapun keperluan saya gak boleh lebih dari jam 5 sore waktunya dia pulang saya sudah ada di rumah. Suami saya keras kepala, gak boleh ada yang bantah kudu iya apa aja katanya!

جزاكم الله خيرا وبارك الله فيكم

 

Jawaban

وعليكم السلام ورحمة اللّه وبركاته

بسم الله

Pertanyaan yang sangat bagus sekali dari Ukhti Fulanah hafizhakillah. Baarakallahu fiikum wa Hayyakumullah. Semoga Allah Ta’ala senantiasa memberikan kesehatan dan keberkahan serta hidayah Islam dan Sunnah kepada suami Ibu dan kita semuanya.

  1. Jawaban dari ustadzah tersebut tidaklah tepat, karena bertentangan dengan syari’at Islam yang suci ini. Terlebih telah kita ketahui bersama bahwasanya di dalam ajaran Islam yang murni dan mulia ini ada kaidah “Istri wajib ta’at kepada suaminya selama tidak diperintahkan untuk maksiat, jika diperintahkan untuk maksiat maka tolak dengan cara yang baik”. Ada pun suami Ibu memerintahkan kepada kemaksiatan (mengajak untuk mendengarkan musik dan menonton film-film yang terkadang berbau pornografi). Allaahul Musta’aan.
  2. Yang terbaik bagi Ibu dan anak-anak tetap menasihati suami. Ibu jangan berhenti untuk menasihatinya, karena Allah Ta’ala berfirman:

وَذَكِّرْ فَإِنَّ الذِّكْرَىٰ تَنفَعُ الْمُؤْمِنِينَ

“Dan tetaplah memberi peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang berima”. (QS. Adz-Dzaariyaat: 55).

  1. Di samping itu juga Ibu mencari orang yang berilmu, yang orang tersebut sangat dihormati, dituakan dan disegani oleh suami serta yang kata-katanya didengar oleh suami untuk memberikan nasihat yang bermanfaat. Seperti tokoh masyarakat setempat, kyai atau ustadz yang pemahamannya benar. Insyaa Allahu Ta’ala suami akan rujuk kepada kebenaran.
  2. Sikap Ibu dan anak-anak yang terus mendo’akan kebaikan untuk suami Ibu harus terus dipertahankan. Jangan pernah putus di dalam berdo’a dan memohon kebaikan kepada Allah Ta’ala. Terlebih do’a adalah senjata seorang Muslim.
  3. Adapun omelan dan kemarahan suami Ibu itu harus Ibu hadapi dengan penuh ketenangan dan kesabaran. Balas keburukan tersebut dengan kebaikan dan akhlak yang mulia. Buktikan dari hasil hijrah kita yang sudah mengenal Sunnah dengan terus berbuat baik kepada suami. Insyaa Allahu Ta’ala suatu saat suami Ibu akan berpikir, merenung dan sadar serta rujuk kepada kebenaran. Dan juga akan mengakui kekeliruannya selama ini.
  4. Ketika Ibu dihadapkan dengan kondisi diajak untuk menemani mendengarkan musik dan menonton film yang terkadang berbau pornografi itu, Ibu bisa menyibukkan diri dengan membaca Al-Qur’an (terjemahan dan tafsirnya), membaca buku-buku agama dan yang lainnya.
  5. Tidak ada salahnya coba Ibu letakkan buku-buku Islam yang bermanfaat di tempat suami biasa beristirahat seperti di ruang keluarga, ruang tamu, teras dan di kamar tidur misalnya. Dan bisa juga Ibu menyimak secara rutin TV atau radio Islam seperti TV dan radio Rodja misalnya, sehingga mau tidak mau suami ikutan menyimak. Insyaa Allahu Ta’ala.

Semoga Allah Ta’ala senantiasa memberikan kesehatan, kesabaran, kekuatan dan keberkahan kepada Ibu, keluarga dan kita semuanya.

Wallaahul Muwaffiq.

 

Referensi:

  1. Cara Praktis Mendakwahi Keluarga, Muhammad bin Fahd al-Jaifan, Pustaka Ibnu Katsir.
  2. Langkah Praktis Mendakwahi Keluarga, Zainal Abidin bin Syamsuddin, Pustaka Imam Bonjol.
  3. Mendakwahi Orang Tua, Abdul Aziz bin Baz & Dr. Fadhl Ilahi, Darus Sunnah.
  4. Hukum Lagu, Musik dan Nasyid Menurut Syariat Islam, Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Pustaka At-Taqwa.

والله تعالى أعلم

 

Dijawab oleh : Ustadz Abu Uwais Muhammad Yasin bin Sutan Muslim bin Amir bin Syamsuddin.

Diperiksa oleh : Ustadz Yudi Kurnia, Lc.

 

Official Account Grup Islam Sunnah (GiS)⁣⁣

WebsiteGIS: grupislamsunnah.com

Fanpage: web.facebook.com/grupislamsunnah

Instagram: instagram.com/grupislamsunnah

WebsiteGBS: grupbelanjasunnah.com

Telegram: t.me/s/grupislamsunnah

Telegram Soal Jawab: t.me/GiS_soaljawab

YouTube: bit.ly/grupislamsunnah

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button