SBUMSBUM Akhwat

T 025. HUKUM MENGIKUTI AMALAN DARI HABIB YANG TIDAK SESUAI SYARI’AT

HUKUM MENGIKUTI AMALAN DARI HABIB YANG TIDAK SESUAI SYARI’AT

(Sobat Bertanya Ustadz Menjawab)

 

Pertanyaan

Nama: Angelia Sanviona

Angkatan : 01

Grup : 122

Domisili :

 

بسم الله الرحمن الرحيم

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

 

Afwan Ustadz bertanya, jika kita mengikuti amalan dari habib-habib dan tidak ada tuntunan sesuai syari’at apakah akan diterima amalan kita?

 

جزاكم الله خيرا وبارك الله فيكم

 

Jawaban

 

وعليكم السلام ورحمة اللّه وبركاته

بسم الله

 

Pertanyaan yang sangat bagus sekali dari Ukhti Angelia Sanviona hafizhakillah (semoga Allah menjagamu).

Tentu saja amalan atau ritual ibadah yang tidak ada tuntunannya dari syari’at (Al-Qur’an dan As-Sunnah menurut pemahaman Salafush Shalih) tidak akan diterima oleh Allah Ta’ala. Dari siapa pun amalan itu, apakah dari Habib, Syaikh, Imam, Amir, Kyai, Ustadz, Tuan guru dan Guru agama sekalipun jika tidak berdasarkan Al-Qur’an dan As-Sunnah menurut pemahaman Salafush Shalih maka itu semuanya tertolak alias tidak diterima oleh Allah Ta’ala.

Dan barang siapa yang ikhlas karena Allah Ta’ala, tetapi tidak mengikuti contoh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam, maka ibadahnya juga tertolak, berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam:

“Barang siapa beramal tanpa adanya tuntunan dari kami, maka amalan tersebut tertolak”.

(Shahih: HR. Bukhari No. 2697, Muslim No. 1718, Ahmad VI/146, 180, 256, dari Ummul Mukminin ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha).

 

Dan juga perlu diperhatikan bahwa Allah Ta’ala pun telah melarang kita semuanya mengikuti sesuatu (amalan ibadah) tanpa ilmu, sebagaimana Allah Ta’ala berfirman:

“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati semuanya itu akan diminta pertanggunganjawabannya”. (QS. Al-Israa’ 17: 36)

 

Pesan dan saran kami kepada Ukhti Angelia Sanviona hafizhakillah agar bersungguh-sungguh mencari majelis ilmu yang sungguh-sungguh berpegang teguh pada Al-Qur’an dan As-Sunnah menurut pemahaman Salafush Shalih.

Wallahu a’lam. Wallahul muwaffiq.

 

Referensi:

  1. Ketika Sang Habib Dikritik, Ustadz Dr. Firanda Andirja, Lc, M.A., Nashirus Sunnah.
  2. Risalah Bid’ah, Ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat, Maktabah Mu’awiyah bin Abi Sufyan.

Semoga bermanfaat.

والله تعالى أعلم

 

Dijawab oleh: Abu Uwais Muhammad Yasin bin Sutan Muslim bin Amir bin Syamsuddin.

Diperiksa oleh: Ustadz Amri Azhari, Lc., MA.

 

Official Account Grup Islam Sunnah (GiS)⁣⁣

WebsiteGIS: grupislamsunnah.com

Fanpage: web.facebook.com/grupislamsunnah

Instagram: instagram.com/grupislamsunnah

WebsiteGBS: grupbelanjasunnah.com

Telegram: t.me/s/grupislamsunnah

Telegram Soal Jawab: t.me/GiS_soaljawab

YouTube: bit.ly/grupislamsunnah

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button