SBUMSBUM Akhwat

T 049. CARA SHALAT BERSAMA BAYI

CARA SHALAT BERSAMA BAYI

(Sobat Bertanya Ustadz Menjawab)

 

Pertanyaan

Nama : Ukhti Karyani

Angkatan : 01

Grup : 033

Domisili : Jakarta

 

بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُه

Saya ingin bertanya.

Saya punya balita masih 7 bulan, tiap saya sedang shalat dia selalu menangis sedangkan di rumah tidak ada orang yang bisa dititipkan, ada kakaknya juga masih 10 tahun belum bisa menjaganya, akhirnya saya sering shalat tidak di awal waktu dan tidak khusyu’ bagaimana solusinya ?

Terima kasih sebelumnya, Ustadz.

جزاكم الله خيرا وبارك الله فيكم

 

Jawaban

وعليكم السلام ورحمة اللّه وبركاته

بسم الله

Pertanyaan yang sangat bagus sekali dari Ukhty Karyani hafizhakillah (semoga Allah menjagamu) di Jakarta.

Baarakallahu fiikum.

Solusinya sangat mudah sekali, yakni Ukhty Karyani tinggal menggendongnya, jika Ukhty berdiri digendong balitanya dan jika Ukhty sujud letakkan balitanya. Dan hal ini sama sekali tidak membatalkan shalat Ukhty, karena hal tersebut pernah dicontohkan oleh Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wa Sallam ketika Beliau sedang shalat Beliau pun suatu ketika menggendong cucunya yang bernama Umamah.

Sekarang mari kita simak dan pahami bersama penjelasan dari Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas hafizhahullah di dalam buku ‘Fiqih Shalat Berdasarkan Al-Qur’an & As-Sunnah’ halaman 186-190, beliau berkata: “Hal-hal yang diperbolehkan dalam shalat, di antaranya menggendong anak kecil”.

Dari Abu Qatadah radhiyallaahu ‘anhu, “Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam pernah shalat sambil menggendong Umamah, puteri Zainab binti Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam dan Umamah ini bapaknya adalah Abul ‘Ash bin ar-Rabi’. Jika beliau berdiri, beliau menggendongnya. Namun jika sujud, beliau meletakkannya.” (Muttafaq ‘alaih: HR. Al-Bukhari no. 516, 5996 dan Muslim no. 543 dan lainnya)

Sampai di sini perkataan dan penjelasan beliau hafizhahullah.

Kesimpulan:

  1. Setelah kita mengetahui hukum bolehnya shalat sambil menggendong bayi berdasarkan dalil yang shahih, maka kita bisa segera mengamalkannya.
  2. Dari hadits shahih di atas kita menjadi tahu bahwa pernyataan ‘Tiga kali bergerak berturut-turut di dalam shalat dapat membatalkan shalat!’. Maka hal ini pun terbantahkan dengan sendirinya, karena telah ada contoh dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bolehnya melakukan gerakan berturut-turut di dalam shalat ketika ada keperluan yang darurat.
  3. Dan juga tidak membatalkan shalat sama sekali.

Wallahu a’lam. Wallahul muwaffiq.

Semoga bermanfaat.

 

Referensi: Fiqih Shalat Berdasarkan Al-Qur’an & As-Sunnah, Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Media Tarbiyah.

والله تعالى أعلم

Dijawab oleh : Ustadz Abu Uwais Muhammad Yasin bin Sutan Muslim bin Amir bin Syamsuddin.

Diperiksa oleh : Ustadz Yudi Kurnia, Lc.

 

Official Account Grup Islam Sunnah (GiS)⁣⁣

WebsiteGIS: grupislamsunnah.com

Fanpage: web.facebook.com/grupislamsunnah

Instagram: instagram.com/grupislamsunnah

WebsiteGBS: grupbelanjasunnah.com

Telegram: t.me/s/grupislamsunnah

Telegram Soal Jawab: https://t.me/GiS_soaljawab

YouTube: bit.ly/grupislamsunnah

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button