SBUMSBUM Ikhwan

N 050. QUNUT SHUBUH

QUNUT SHUBUH

(Sobat Bertanya Ustadz Menjawab)  

 

Pertanyaan

Nama: Abdul Mukti

Angkatan : 01

Grup : 051

Domisili :

 

بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُه

 

Apakah kita ikut meng-aamiin-kan dan mengangkat tangan kita ketika imam shalat Shubuh berqunut rutin Shubuh?

Terima kasih atas jawabannya. Wassalam.

جزاكم الله خيرا وبارك الله فيكم.

 

Jawaban

وعليكم السلام ورحمة اللّه وبركاته

بسم الله

 

Pembahasan qunut Shubuh ini termasuk pembahasan khilafiyyah, dan yang rajih Insyaa Allah bahwasanya amalan ini tidak disyari’atkan karena tidak memiliki dalil yang shahih.

Namun apabila imam berqunut Shubuh dan Antum sudah terlanjur shalat di belakangnya, saran ana lebih baik jika mengikutinya, apalagi kalau Antum adalah warga setempat dan jama’ah masjid tersebut. Hal ini demi menjaga persatuan atau menghindari perselisihan.

Syaikh Utsaimin menjelaskan dalam fatawanya,

وقد نص الإمام أحمد رحمه الله على أن الرجل إذا ائتم برجل يقنت في صلاة الفجر، فإنه يتابعه ويؤمن على دعائه ، مع أن

 الإمام أحمد لا يرى مشروعية القنوت في صلاة الفجر في المشهور عنه، لكنه رحمه الله رخص في ذلك؛ أي في متابعة

 الإمام الذي يقنت في صلاة الفجر خوفاً من الخلاف الذي قد يحدث معه اختلاف القلوب

“Imam Ahmad rahimahullah telah menegaskan bahwa seseorang jika bermakmum kepada imam yang melakukan qunut Shubuh maka hendaklah mengikutinya dan mengamini do’anya, padahal Imam Ahmad dikenal termasuk orang yang berpendapat tidak disyari’atkannya qunut ketika shalat Shubuh, akan tetapi beliau rahimahullah memberi keringanan dalam hal ini, yaitu dalam masalah mengikuti imam yang berqunut Shubuh karena takut perselisihan yang akhirnya terjadi perselisihan di antara hati.”

(Majmu Fatawa wa Rasail Syeikh Muhammad Al-Utsaimin 14/133).

 

Bagaimana kalau kita meyakini hal tersebut keliru? Tenang dan husnuzhanlah.

Tidak mungkin Imam Ahmad rahimahullah memerintahkan hal tersebut tanpa dalil.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda

يُصَلُّونَ لَكُمْ، فَإنْ أصابُوا فَلَكُمْ ، وإنْ أخْطَؤُوا فَلَكُمْ وعَلَيْهِمْ

“Mereka (imam-imam) tersebut shalat untuk kalian, kalau mereka benar maka kalian mendapat pahala, dan kalau mereka bersalah maka kalian mendapat pahala dan mereka menanggung kesalahannya”.

[HR. Bukhari 694].

 

Namun kalau belum bisa berlapang dada terhadap hal ini, maka lebih baik Antum berusaha mencari masjid lain yang tidak melaksanakan qunut Shubuh sehingga suasana kondusif tetap terjaga.

Semoga Allah beri taufiq pada kita semua.

والله تعالى أعلم

 

Dijawab oleh : Ustadz Rosyid Abu Rosyidah

 

Official Account Grup Islam Sunnah (GiS)⁣⁣

WebsiteGIS: grupislamsunnah.com 

Fanpage: facebook.com/grupislamsunnah 

Instagram: instagram.com/grupislamsunnah 

WebsiteGBS: grupbelanjasunnah.com 

Telegram: t.me/s/grupislamsunnah 

Telegram Soal Jawab: t.me/GiS_soaljawab 

YouTube: bit.ly/grupislamsunnah

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button