SBUMSBUM Akhwat

SBUM AKHWAT NOMOR 355 – LAKI-LAKI YANG BAIK UNTUK PEREMPUAN YANG BAIK

SBUM
Sobat Bertanya Ustadz Menjawab

 

NO : 355

Dirangkum oleh Grup Islam Sunnah | GiS
https://grupislamsunnah.com

Kumpulan Soal Jawab SBUM
Silakan Klik : https://t.me/GiS_soaljawab

Judul bahasan

LAKI-LAKI YANG BAIK UNTUK PEREMPUAN YANG BAIK

 Pertanyaan
Nama : Azzahra Saragih
Angkatan : 02
Grup : 35
Domisili : –

بسم الله الرحمن الرحيم

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Ustadz izin bertanya.

Di dalam Al-Qur’an sudah tertulis kalau laki-laki yang baik untuk perempuan yang baik, begitu pun sebaliknya. Lalu kalau di Al-Qur’an sudah dituliskan seperti itu tapi kenapa masih ada perempuan yang dipertemukan dengan laki-laki yang tidak baik?

Lalu kalau di Al-Qur’an dituliskan seperti itu kenapa tetap saja ada perceraian?

Mohon penjelasannya, Ustadz.

جزاكم الله خيرا وبارك الله فيكم.

  Jawaban

وعليكم السلام ورحمة اللّه وبركاته

بسم الله

Wash-shalaatu was-salaamu ‘alaa Rasulillaah. Amma ba’du.

Al-Qur’an adalah Hudan yang artinya petunjuk bagi orang-orang yang beriman. Siapa yang mengambilnya sebagai petunjuk maka dia akan berada dalam bimbingan dan akan selamat dunia dan akhirat, siapa yang tidak memiliki petunjuk maka dia akan membayar mahal atas kesalahannya di kemudian hari atas langkah yang dia ambil.

Dan yang harus kita yakini bahwa Al-Qur’an telah sempurna. Jujur dalam setiap khabar yang disampaikan dan adil dalam setiap hukum yang diajarkan.

(وَتَمَّتۡ كَلِمَتُ رَبِّكَ صِدۡقࣰا وَعَدۡلࣰاۚ لَّا مُبَدِّلَ لِكَلِمَـٰتِهِۦۚ وَهُوَ ٱلسَّمِیعُ ٱلۡعَلِیمُ)

“Dan telah sempurna firman Tuhanmu (Al-Qur’an) dengan benar dan adil. Tidak ada yang dapat mengubah firman-Nya. Dan Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui”.
(QS. Al-An’am: 115).

Laki laki yang baik untuk perempuan yang baik pula.

Allah Ta’ala berfirman,

الْخَبِيثَاتُ لِلْخَبِيثِينَ وَالْخَبِيثُونَ لِلْخَبِيثَاتِ وَالطَّيِّبَاتُ لِلطَّيِّبِينَ وَالطَّيِّبُونَ لِلطَّيِّبَاتِ

“Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)”.
(QS. An-Nuur: 26).

Umumnya laki-laki baik akan mendapatkan perempuan baik, begitu pula sebaliknya. Dan nantinya ada yang menyelisihi kaedah asal ini dalam kasus-kasus tertentu saja.

Syaikh Musthafa Al-‘Adawi menjelaskan tentang hal ini:

“Laki-laki shalih tetap mencari perempuan yang shalihah namun bisa jadi ia dikhianati. Jadi secara lahiriyah ia shalihah, akan tetapi hatinya kafir, munafik, wal ‘iyadzu billah. Itulah kenapa disebut dalam surah At-Tahrim, kedua istrinya berkhianat”.

Istri Nabi Nuh dan Istri Nabi Luth alahimasalam termasuk pasangan yang tidak baik sebagai contoh dan pelajaran bagi kita, dan bagaimana kesabaran para Nabi dalam menjalankan ujian kehidupan.

Jadi adanya salah satu pasangan yang tidak thayyib bagi suami atau istri adalah pengecualian dari ayat di atas dengan jumlah yang sedikit. Semua itu tentu berdasarkan hikmah Allah Subhanahu wa Ta’alaa.

وَعَسَى أَن تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرُُ لَّكُمْ وَعَسَى أَن تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ وَاللهُ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لاَ تَعْلَمُونَ

“…Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah Mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui”.
(QS. Al-Baqarah: 216).

Apabila yang tidak disukai oleh istri karena suami sering menyakitinya dengan lisan atau perbuatan, nasihati dengan lisan dengan cara bijak, nasihati dia dengan kata-kata yang lembut, bila perlu tunjukkan dalilnya, dan bersabarlah.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda:

اَلْمُسْلِمُ إِذَا كَانَ مُخُالِطا النَّاسَ وَ يَصْبِرُ عَلَى أَذَاهُمْ خَيْرٌ مِنَ المُسْلِمِ الَّذِي لاَ يُخُالِطُ النَّاسَ وَلاَ يَصْبِرُ عَلَى أَذَاهُمْ

“Orang Muslim jika dia bergaul dengan manusia dan bersabar atas gangguannya, maka dia lebih baik dari pada orang Muslim yang tidak mau bergaul dengan manusia dan tidak bersabar atas gangguannya”.
(HR. Tirmidzi: 2431, dishahihkan oleh Al-Albani; lihat Shahihul Jami’: 6651).

Ujian-ujian yang didapati seorang pasangan terhadap pasanganya akan menambah pahala dia kelak di hari akhir.

Adapun talak menunjukan syari’at Islam yang sempurna sebagai solusi terakhir seandainya terjadi masalah besar dalam rumah tangga. Adapun agama lain seperti Nashara tidak ada perceraian dalam agama mereka, dan tidak akan menemukan solusi yang tepat dalam masalah rumah tangga mereka sehingga ini menunjukkan kekurangan syari’at mereka.

والله تعالى أعلم

 Dijawab oleh : Ustadz Wukir Saputro, Lc.

Official Account Grup Islam Sunnah (GiS)⁣⁣

WebsiteGIS: https://grupislamsunnah.com
Fanpage: web.facebook.com/grupislamsunnah
Instagram: instagram.com/grupislamsunnah
WebsiteGBS: grupbelanjasunnah.com
Telegram: t.me/s/grupislamsunnah
Telegram Soal Jawab: https://t.me/GiS_soaljawab
YouTube: bit.ly/grupislamsunnah

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button