SBUMSBUM Akhwat

SBUM AKHWAT NOMOR 384 – SIKAP TERHADAP SUAMI YANG HANYA FOKUS KE PEKERJAAN DAN HP

SBUM
Sobat Bertanya Ustadz Menjawab

 

NO : 384

Dirangkum oleh Grup Islam Sunnah | GiS
https://grupislamsunnah.com

Kumpulan Soal Jawab SBUM
Silakan Klik : https://t.me/GiS_soaljawab

Judul bahasan

SIKAP TERHADAP SUAMI YANG HANYA FOKUS KE PEKERJAAN DAN HP

 Pertanyaan
Nama : Fulanah
Angkatan : 02
Grup : 86
Domisili : –

بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُه

Saya izin mau bertanya semoga bisa jawab pesan saya.
Jadi saya dan suami sudah 4 tahun menikah, awal saya menikah karena desakan orang tua. Suami seorang perantau, bekerja juga hanya mengandalkan gaji UMR.
Saat disuruh orang tua saya menikahi saya, dia tidak punya tabungan sepeserpun.
Dan kami berdua sepakat untuk meminjam uang dengan cara ikut arisan menurun (yang sekarang saya tahu itu riba).

Sejak saat itulah hidup saya terlilit utang dan beberapa kali ditipu puluhan juta.

4 tahun pernikahan, sampai sekarang kami masih mengangsur utang. Saya tidak keberatan gaji saya habis untuk bayar utang, yang saya kadang merasa lelah harus beribadah sendiri, kadang saya merindukan untuk berjama’ah bersama suami.

Sejak menikah hingga sekarang saya hanya pernah 2x shalat berjama’ah bersama suami. Itu pun ketika kami 1 shift di tempat kerja. Sekarang suami sama sekali tidak pernah shalat lagi, ketika kami bertengkar lebih dari beberapa hari, dia akan shalat Maghrib dan Isya’ ke masjid. Saat kami sudah berbaikan, shalatnya pun juga hilang, belakangan ini saya merasa rumah tangga saya mati, gairah terhadap suami pun menjadi tidak ada.

Saya bingung mau konsultasi rumah tangga kepada siapa, karena semua orang di sekeliling saya, saya meragukan mereka bisa menyimpan rahasia.

Bagaimana solusi untuk masalah rumah tangga saya, suami saya hanya hidup untuk kerja, game, makan, dan tidur bahkan di rumah pun dia tetap asik dengan HP-nya.

Beberapa bulan belakangan saya selalu memikirkan jalan terakhir, yaitu bercerai, karena seperti tidak ada guna, dan membuang waktu jika berumah tangga dia tetap dengan dunianya, di rumah hanya fokus pada HP dan seperti orang asing.

جزاكم الله خيرا وبارك الله فيكم.

 Jawaban

وعليكم السلام ورحمة اللّه وبركاته

بسم الله

وبارك فيك

Untuk ukhty yang mengalami masalah di atas maka sikap yang harus dilakukan :

1️⃣ Kembali kepada Allah baik dalam keadaan senang maupun susah, dalam keadaan lapang ataupun sempit. Harus yakin solusi pertama adalah kembali kepada Allah Ta’ala. Allah Azza Wa Jalla memerintahkan kaum Muslimin untuk kembali kepada-Nya.

وَاَنِيْبُوْٓا اِلٰى رَبِّكُمْ وَاَسْلِمُوْا لَهٗ مِنْ قَبْلِ اَنْ يَّأْتِيَكُمُ الْعَذَابُ ثُمَّ لَا تُنْصَرُوْنَ

“Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang adzab kepadamu, kemudian kamu tidak dapat ditolong.
(QS. Az-Zumar: 54).

2️⃣ Jagalah batasan-batasan Allah dan Rasul-Nya, yaitu mentaati Allah dan Rasul-Nya serta menjauhi larangan-Nya. Dalam hadits yang panjang Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam mengajarkan kepada Shahabatnya Ibnu Abbas yang masih kecil dengan nasihat yang indah.

Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda :

عَنْ أَبِي الْعَبَّاسِ عَبْدِ اللهِ بنِ عَبَّاسٍ رضي الله عنهما قَالَ: كُنْتُ خَلْفَ رَسُوْلَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلّم فَقَالَ: (يَا غُلاَمُ إِنّي أُعَلِّمُكَ كَلِمَاتٍ: احْفَظِ اللهَ يَحفَظْكَ، احْفَظِ اللهَ تَجِدْهُ تُجَاهَكَ، إِذَاَ سَأَلْتَ فَاسْأَلِ اللهَ، وَإِذَاَ اسْتَعَنتَ فَاسْتَعِن بِاللهِ، وَاعْلَم أَنَّ الأُمَّةَ لَوِ اجْتَمَعَت عَلَى أن يَنفَعُوكَ بِشيءٍ لَمْ يَنْفَعُوكَ إِلا بِشيءٍ قَد كَتَبَهُ اللهُ لَك، ولَوِ اِجْتَمَعوا عَلَى أَنْ يَضُرُّوكَ بِشيءٍ لَمْ يَضروك إلا بشيءٍ قَد كَتَبَهُ اللهُ عَلَيْكَ، رُفعَت الأَقْلامُ، وَجَفّتِ الصُّحُفُ) رَوَاهُ التِّرْمِذِيّ وَقَالَ: حَدِيْثٌ حَسَنٌ صَحِيْحٌ
وَفِي رِوَايَةِ غَيْرِ التِّرْمِذِيّ: (اِحفظِ اللهَ تَجٍدْهُ أَمَامَكَ، تَعَرَّفْ إلى اللهِ في الرَّخاءِ يَعرِفْكَ في الشّدةِ، وَاعْلَم أن مَا أَخطأكَ لَمْ يَكُن لِيُصيبكَ، وَمَا أَصَابَكَ لَمْ يَكُن لِيُخطِئكَ، وَاعْلَمْ أنَّ النَّصْرَ مَعَ الصَّبْرِ، وَأَنَّ الفَرَجَ مَعَ الكَربِ، وَأَنَّ مَعَ العُسرِ يُسراً

“Dari Abul ‘Abbas Abdullah bin ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, dia berkata: “Suatu hari aku pernah berboncengan bersama Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam, lalu Beliau bersabda: ”Wahai anak kecil, sungguh aku akan mengajarimu beberapa kalimat: ‘Jagalah Allah, niscaya Dia akan menjagamu, jagalah Allah niscaya engkau akan mendapati-Nya di hadapanmu. Apabila kamu meminta sesuatu mintalah kepada Allah, apabila engkau memohon pertolongan maka mintalah kepada Allah. Ketahuilah, kalau seandainya ummat manusia bersatu untuk memberikan kemanfaatan kepadamu dengan sesuatu, niscaya mereka tidak akan mampu memberi manfaat kepadamu kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tentukan untukmu, dan kalau seandainya mereka bersatu untuk menimpakan bahaya kepadamu dengan sesuatu, niscaya tidak akan membahayakanmu, kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tetapkan akan menimpamu. Pena-pena telah diangkat dan lembaran-lembaran telah kering”.
(HR. At-Tirmidzi, dan dia berkata hadits ini hasan shahih). [1]

Dalam riwayat selain riwayat At-Tirmidzi dengan lafadz: ”Jagalah Allah niscaya engkau akan mendapati-Nya di hadapanmu, ingatlah Allah dalam keadaan engkau lapang, niscaya Dia akan mengingatmu dalam keadaan engkau sulit. Dan ketahuilah bahwa segala sesuatu yang Allah tetapkan luput darimu, niscaya tidak akan pernah menimpamu. Dan segala sesuatu yang telah ditetapkan menimpamu, maka tidak akan luput darimu. Ketahuilah, bahwa pertolongan itu bersama kesabaran dan kelapangan itu bersama kesulitan dan bersama kesukaran itu ada kemudahan”.
(Muttafaqun ‘alaih).

🗒️ Dalam kalimat yang terakhir disebutkan :

أنَّ النَّصْرَ مَعَ الصَّبْرِ، وَأَنَّ الفَرَجَ مَعَ الكَربِ، وَأَنَّ مَعَ العُسرِ يُسراً

“Ketahuilah, bahwa pertolongan itu bersama kesabaran dan kelapangan itu bersama kesulitan dan bersama kesukaran itu ada kemudahan.

Kehidupan keluarga Ukhty yang sedang dilanda badai kehidupan pasti akan ada selesainya, tidak mungkin dalam kehidupan Allah memberikan kesulitan semata kecuali nanti akan adanya kemudahan. Dan itu harus Ukhty yakini dalam hati Ukhty bahwasanya Allah akan menolong hamba-Nya.

Allah Ta’ala berfirman :

اِنَّا لَنَنْصُرُ رُسُلَنَا وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا فِى الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا وَيَوْمَ يَقُوْمُ الْاَشْهَادُۙ

“Sesungguhnya Kami akan menolong Rasul-Rasul Kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari tampilnya para saksi (hari Kiamat)”.

3️⃣ Sebagaimana kita ketahui bersama bahwasanya shalat lima waktu berjama’ah di masjid adalah kewajiban bagi laki-laki. Sebagaimana ancaman Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam :

وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَقَدْ هَمَمْتُ أَنْ آمُرَ بِحَطَبٍ فَيُحْطَبَ ثُمَّ آمُرَ بِالصَّلَاةِ فَيُؤَذَّنَ لَهَا ثُمَّ آمُرَ رَجُلًا فَيَؤُمَّ النَّاسَ ثُمَّ أُخَالِفَ إِلَى رِجَالٍ فَأُحَرِّقَ عَلَيْهِمْ بُيُوتَهُمْ

“Demi Dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya, sungguh aku bertekad meminta dikumpulkan kayu bakar lalu dikeringkan (agar mudah dijadikan kayu bakar). Kemudian aku perintahkan shalat, lalu ada yang beradzan. Kemudian aku perintahkan seseorang untuk mengimami shalat dan aku tidak berjama’ah untuk menemui orang-orang (lelaki yang tidak berjama’ah) lalu aku bakar rumah-rumah mereka.
(HR Bukhari).

Dari hadits ini para ulama berdalil wajibnya shalat berjama’ah di masjid bagi laki-laki kecuali mereka yang mempunyai uzur disyari’atkan.

4️⃣ Hendaknya Ukhty tidak patah semangat dalam menasihati suami Ukhty. Hidup dengan suami harus diiringi dengan kesabaran.

وَجَعَلْنَا بَعْضَكُمْ لِبَعْضٍ فِتْنَةً ۗ اَتَصْبِرُوْنَۚ

“Dan Kami jadikan sebagian kamu sebagai cobaan bagi sebagian yang lain”.
(QS. Al Furqon: 20).

فَٱصْبِرْ كَمَا صَبَرَ أُو۟لُوا۟ ٱلْعَزْمِ مِنَ ٱلرُّسُلِ وَلَا تَسْتَعْجِل لَّهُمْ

“Maka bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan hati dari Rasul-Rasul telah bersabar dan janganlah kamu meminta disegerakan (adzab) bagi mereka”.

Allah memerintahkan untuk bersabar sebagaimana sabarnya ulul ‘azmi dalam berdakwah, mendapatkan gangguan dari dakwahnya.

5️⃣ Penyakit dalam suami Ukhty adalah terdapat sifat kemunafikan. Munafik amali bukan munafik i’tiqod (keyakinan) sebagaimana sabda Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam :

إِنَّ أَثْقَلَ صَلَاةٍ عَلَى الْمُنَافِقِينَ صَلَاةُ الْعِشَاءِ وَصَلَاةُ الْفَجْرِ وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا فِيهِمَا لَأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا

“Shalat yang dirasakan berat bagi orang-orang munafik adalah shalat Isya` dan shalat Shubuh, sekiranya mereka mengetahui keutamaannya, niscaya mereka akan mendatanginya sekalipun dengan merangkak.
(HR Muslim).

6️⃣ Hendaknya Ukhty untuk terus menerus menasihati suami untuk membersihkan hati agar hati menjadi bersih dengan cara yang disyari’atkan seperti :

– Banyak berdzikir
– Banyak membaca Al-Qur’an
– Memohon kepada Allah agar dibersihkan hatinya.
– Banyak menghadiri kajian

7️⃣ Para ulama berpendapat kalau suami melakukan perbuatan dosa besar seperti: minum minuman keras, berzina atau membunuh, meninggalkan shalat wajib boleh bagi untuk meminta cerai. Namun suami Ukhty masih mendirikan shalat masih condong dalam kebaikan, masih tahu kewajiban shalat akan tetapi lalai yang ini juga berbahaya baginya.

8️⃣ Nasihat kami, teruslah dalam mendakwahi suami dan janganlah berputus asa, iringilah usaha Ukhty dengan do’a di waktu-waktu yang mustajab. InsyaAllah, Allah akan merubah menjadi lebih baik. Dan janganlah meminta cerai, yang nantinya akan menjadi penyesalan bagi Ukhty ketika sudah tidak ada yang memberikan nafkah dan membantu dalam kehidupan sehari hari.

🤲 Semoga Allah memberikan hidayah dan taufiq kepada kita semua untuk menjalankan syari’at-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

والله تعالى أعلم بالصواب

17 Desember 2021.

Dijawab oleh : Ustadz Aulia Ramdanu,

Official Account Grup Islam Sunnah (GiS)⁣⁣

WebsiteGIS: https://grupislamsunnah.com
Fanpage: web.facebook.com/grupislamsunnah
Instagram: instagram.com/grupislamsunnah
WebsiteGBS: grupbelanjasunnah.com
Telegram: t.me/s/grupislamsunnah
Telegram Soal Jawab: https://t.me/GiS_soaljawab
YouTube: bit.ly/grupislamsunnah

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button