SBUMSBUM Ikhwan

SBUM IKHWAN NOMOR 144 – Pandangan mata adalah anak panah iblis

 

SBUM
Sobat Bertanya Ustadz Menjawab

 

NO : 144

Dirangkum oleh Grup Islam Sunnah | GiS
https://grupislamsunnah.com

Kumpulan Soal Jawab SBUM
Silakan Klik : https://t.me/GiS_soaljawab

 Judul bahasan

Pandangan mata adalah anak panah iblis

 Pertanyaan
Nama : Chairul Ma’arif
Angkatan : 02
Grup : Forum mn.05
Domisili : Riau
Nama Admin : Fazhar Suryono Putra
Nama Musyrif : Yuni Pramono

بسم الله الرحمن الرحيم

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Izin bertanya Ustadz dan Ustadzah,

1. Apakah ini termasuk hadist?

“Pandangan mata adalah anak panah iblis. Lihat bukan muhrim sekali saja. Lihat kali kedua akan hilang nikmat ibadah 40 hari. Tiada khusyuk”

2. Sholat Sunnah apa yang di lakukan oleh Pengantin Baru, pada malam pertama? Dan Bagaimana niatnya?

3. Ketika berdo’a mana yang lebih di dahulukan untuk Orang Tua atau Guru?

4. Bagaimana Cara menyikapi Hadist Lemah?

Mohon jawabannya Ustadz dan Ustadzah.

جزاكم الله خيرا وبارك الله فيكم.

 

Jawaban

وعليكم السلام ورحمة اللّه وبركاته

بسم الله

1. Ini adalah hadis qudsi yang di riwayat kan oleh abdullah bin Masud yang di keluarkan oleh imam al hakim, at tabroni, dan al haisami. Akan tetapi hadis ini di lemah kan oleh munziry, al haisami, Albany dan al arnaut.
Akan tetapi lafaznya adalah “pandangan mata adalah anak panah iblis, yang beracun, barangsiapa yang meninggalkanya karna takut kepada ku (Allah azza wa jalla), maka aku akan menggantikan nya dengan rasa iman yang dapat di rasakan oleh hati nya”.

2. Para ulama menyebut nya dengan sholat dua rakaat bagi pasangan (suami istri) yang dilakukan pada malam pertama setelah melakukan akad pernikahan. Adapun niat cukup di hati, lalu meniaatkaan untuk melakukan sholat sunnah tersebut.

3. Yang di doakan terlebih dahulu adalah orang tua, karna mereka lah pertama sekali yang mengurusi kita dan mengajari kita berbagai pengetahuan, lalu kemudian setelah itu baru lah mendoakan guru kita. Karna mereka orang tua kedua setelah ayah dan ibu kita.

4. Adapun cara menyikapi hadis lemah adalah tidak menjadikannya sebagi dalil primer/utama, karna hadis lemah salah satu hadis yang di tertolak. Oleh sebab itu kita harus menolaknya sebagaimana yang telah di jelaskan para ulama.
Ada beberapa kondisi bolehnya menerima hadis lemah (menjadikan nya sebagai hujjah atau dalil) dengan terpenuhinya syarat dan kriteria nya.

والله تعالى أعلم

 

Dijawab oleh : Mahatir Fathoni S.Ag

Official Account Grup Islam Sunnah (GiS)⁣⁣

WebsiteGIS: https://grupislamsunnah.com
Fanpage: web.facebook.com/grupislamsunnah
Instagram: instagram.com/grupislamsunnah
WebsiteGBS: grupbelanjasunnah.com
Telegram: t.me/s/grupislamsunnah
Telegram Soal Jawab: https://t.me/GiS_soaljawab
YouTube: bit.ly/grupislamsunnah

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button