SBUMSBUM Akhwat

T 088. CARA MENGHADAPI SUAMI YANG SUKA MABUK DAN TIDAK SHALAT

CARA MENGHADAPI SUAMI YANG SUKA MABUK DAN TIDAK SHALAT

(Sobat Bertanya Ustadz Menjawab)

 

Pertanyaan

Nama : Ita Arfita

Angkatan : 01

Grup : 134

Domisili :

بسم الله الرحمن الرحيم

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

 

Ustadz bagaimana cara menghadapi suami yang suka mabuk, tidak shalat juga dan selalu mengatakan kepada istri katanya tidak usah banyak mengerjakan yang lain (istri sering puasa Sunnah, sering ikuti dan percaya Sunnah-Sunnah Nabi yang ada pada hadits-hadits), si suami tidak terlalu suka. Dan suami itu mengatakan kalau dia yakin masuk surga karena Nabi sudah bilang begitu katanya. Ummatnya semua masuk surga dan si suami tidak mau tahu tentang hadits kecuali yang enggan. Dia mengatakan kepada istri lagian yang bertanggung jawab di hadapan Allah ana semua.. Jadi si istri disuruh sekiranya kerjakan yang wajib-wajib saja.

Apa yang seharusnya istri lakukan dalam menghadapi suami yang seperti itu?

جزاكم الله خيرا وبارك الله فيكم

 

Jawaban

وعليكم السلام ورحمة اللّه وبركاته

بسم الله

Wajazakillahu khairan wa baarakallahu fiiki.

  1. Ketika suami melakukan kesalahan-kesalahan hendaknya seorang istri tidak berhenti untuk memberikan nasihat. Karena nasihat itu bermanfaat untuk orang-orang yang beriman.

Allah Ta’ala berfirman :

وَذَكِّرْ فَإِنَّ ٱلذِّكْرَىٰ تَنفَعُ ٱلْمُؤْمِنِينَ

“Dan tetaplah memberi peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang Mukmin.” (QS. Az-Zariyat: 55).

 

2. Kesalahan yang dilakukan oleh suami anti adalah kesalahan yang sangat berat, yaitu lalai dalam melaksanakan shalat lima waktu. Shalat lima waktu berjama’ah di masjid merupakan kewajiban bagi laki-laki.

Allah Ta’ala berfirman :

وَأَقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتُوا۟ ٱلزَّكَوٰةَ وَٱرْكَعُوا۟ مَعَ ٱلرَّٰكِعِينَ

“Dan laksanakanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan rukuklah beserta orang yang rukuk.” (QS. Al-Baqarah: 43).

Dari dalil ini menunjukkan wajib bagi laki-laki untuk shalat di masjid. Begitu pun banyak hadits yang menjelaskan kewajiban bagi laki-laki shalat di masjid. Bahkan Nabi Muhammad Shallallahu ’Alaihi Wa Sallam mengancam laki-laki yang tertinggal shalat berjama’ah dengan membakar rumah-rumahnya.

Meninggalkan shalat merupakan salah satu sebab boleh seorang istri untuk meminta gugatan cerai ke pengadilan agama. Beberapa fatwa ulama memperbolehkan akan hal tersebut. Karena shalat merupakan asas pondasi seorang Mukmin. Apabila pondasi tidak dibangun, maka dia tidak dapat membangun rumah tangga dengan baik dan benar.

3. Permasalahan minuman keras juga bukan perkara yang ringan.

Allah berfirman :

يَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِۗ قُلْ فِيْهِمَآ اِثْمٌ كَبِيْرٌ وَّمَنَافِعُ لِلنَّاسِۖ وَاِثْمُهُمَآ اَكْبَرُ مِنْ نَّفْعِهِمَاۗ وَيَسْـَٔلُوْنَكَ مَاذَا يُنْفِقُوْنَ ەۗ قُلِ الْعَفْوَۗ  كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمُ الْاٰيٰتِ لَعَلَّكُمْ تَتَفَكَّرُوْنَۙ

“Mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang minuman keras dan judi. Katakanlah, ‘Pada keduanya terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia. Tetapi dosanya lebih besar dari pada manfaatnya. Dan mereka menanyakan kepadamu (tentang) apa yang (harus) mereka infakkan. Katakanlah, ‘Kelebihan (dari apa yang diperlukan).’ Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu memikirkan.”  (QS. Al Baqarah: 219).

Para ulama membolehkan seorang istri menggugat cerai kepada suami yang sering minum-minuman keras. Maka hendaklah terus memberikan nasihat dan apabila tidak ada perubahan boleh minta cerai. Dan yang lebih utama dalam masalah ini hendaknya istri tidak bosan-bosan untuk memberikan nasihat. Jangan terlalu gegabah dalam mengambil keputusan untuk pisah.

Karena hal itu bisa berdampak buruk terhadap perkembangan psikis anak. Kami nasihatkan kepada ukhty untuk senantiasa bermunajat kepada Allah di waktu-waktu yang mustajab agar suami ukhti dikembalikan dalam jalan yang benar. Jangan sampai merasa bosan dalam menengadahkan tangan kepada Allah. Karena hati manusia berada di jari jemari Allah.

والله تعالى أعلم

 

Dijawab oleh : Ustadz Aulia Ramdanu.

Diperiksa oleh : Ustadz Nur Rosyid, M. Ag.

 

Tambahan dari : Ustadz Nu Rosyid, M. Ag.

Ketidaktahuan itu berbanding lurus dengan ketidakridhaan. Penyebab suami tidak suka ketika Anda mengamalkan Sunnah, tidak suka ketika Anda mengingatkan shalat, dan lain-lain itu karena suami tidak punya ilmu, atau salah memahami ilmu. Ia tidak tahu tentang mulianya mengamalkan Sunnah, ia belum tahu tentang ganjaran besar dan keberkahan bagi yang menghidupkan Sunnah.

Sebuah pepatah arab mengatakan,

الناس أعداء ما جهلوا

“Manusia itu pada umumnya akan memusuhi hal yang tidak ia ketahui.”

Maka solusinya adalah belajar, ajari suami Anda agama, ajak ikut mendengarkan kajian, belikan buku-buku agama.

Selain itu, bisa jadi pelarangan suami disebabkan karena rasa malu dan ego atas ketidakshalihannya, ia malu karena Anda sebagai istri ternyata lebih taat dibandingkan dirinya sebagai kepala rumah tangga. Maka cerdaslah dalam mengajari suami, Anda bisa pura-pura bertanya akan suatu hal yang suami sudah tahu, dan ketika suami menjawab Anda berterimakasih kepadanya serta memujinya. Atau Anda buat seolah Anda tidak tau maksud paragraph dari buku atau artikel Islami yang sedang Anda baca, dengan harapan suami membaca lalu mengajarkannya kepada Anda.

Dan yang terpenting, mintalah kepada Dzat yang Menggenggam Hati suami Anda untuk menyadarkannya, untuk memberinya hidayah.

Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda,

يَا أُمَّ سَلَمَةَ إِنَّهُ لَيْسَ آدَمِىٌّ إِلاَّ وَقَلْبُهُ بَيْنَ أُصْبُعَيْنِ مِنْ أَصَابِعِ اللَّهِ فَمَنْ شَاءَ أَقَامَ وَمَنْ شَاءَ أَزَاغَ

“Wahai Ummu Salamah, sesungguhnya hati manusia selalu berada di antara jari-jemari Allah. Siapa saja yang Allah kehendaki, maka Allah akan berikan keteguhan dalam iman. Namun siapa saja yang dikehendaki, Allah pun bisa menyesatkannya.” [HR Tirmidzi 3522].

Dan dalam hadits qudsi yang shohih, Alloh Azza wa Jalla berfirman,

يَاعِبَادِي ، كُلُّكُمْ ضَالٌّ إِلاَّ مَنْ هَدَيْتُهُ فَاسْتَهْدُوْنِي أَهْدِكُمْ

“Wahai para hamba-Ku, kalian semua tersesat kecuali orang yang Aku beri petunjuk, maka mintalah petunjuk (hidayah) kepada-Ku niscaya Aku akan berikan petunjuk kepada kalian”. [HR Muslim 2577].

Wallahu A’lam

 

Official Account Grup Islam Sunnah (GiS)⁣⁣

WebsiteGIS: grupislamsunnah.com

Fanpage: web.facebook.com/grupislamsunnah

Instagram: instagram.com/grupislamsunnah

WebsiteGBS: grupbelanjasunnah.com

Telegram: t.me/s/grupislamsunnah

Telegram Soal Jawab: t.me/GiS_soaljawab

YouTube: bit.ly/grupislamsunnah

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button