SBUMSBUM Akhwat

T 112. BAGAIMANA SIKAP SEORANG MENANTU TERHADAP MERTUA YANG SUKA MEMBELI BARANG YANG TIDAK BERMANFAAT?

BAGAIMANA SIKAP SEORANG MENANTU TERHADAP MERTUA YANG SUKA MEMBELI BARANG YANG TIDAK BERMANFAAT?

(Sobat Bertanya Ustadz Menjawab)

 

Pertanyaan

Nama : Ukhti Ratna 

Angkatan : 01

Grup : 033

Domisili : Jakarta

بسم الله الرحمن الرحيم

 السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Baarakallahu fiik, Ustadz..

Ana izin bertanya, sebelumnya afwan, ini pertanyaan titipan teman.

Jadi begini.. Ibu mertua teman ana ini kadang di belakang teman ana suka minta uang kepada suaminya untuk hal-hal yang tidak penting, seperti membeli tanaman yang sedang viral, atau barang lain yang ujung-ujungnya mubadzir.

Contoh lain misalnya, membeli ikan cupang dalam jumlah banyak dan dibiarkan mati tidak diberi makan. Atau membeli makanan yang banyak dan dibiarkan sampai busuk.

Sementara teman ana ini ternyata memiliki anak yang sedang mengalami gejala autis, hiperaktif dan speech delay yang mana membutuhkan biaya untuk terapi di rumah sakit dua kali seminggu. 

Maksud teman ana ini, dari pada uangnya untuk hal-hal yang tidak penting, mbok ya untuk cucunya yang sedang membutuhkan biaya untuk terapi, begitu..

Nah.. Bagaimana nasihat Ustadz tentang permasalahan ini, ya Ustadz?

جزاكم الله خيرا وبارك الله فيكم

 

Jawaban

وعليكم السلام ورحمة اللّه وبركاته

بسم الله

Semoga Allah memberikan keberkahan kepada Ukhti.

Dalam menghadapi kasus yang dihadapi oleh Ukhti ada beberapa poin dari yang harus menjadi perhatian :

  1. Hendaknya seorang istri ketika mendapatkan suaminya memberikan sebagian rezeki kepada orang tuanya dan dikeluarkan bukan jalan yang benar (bukan maslahat yang penting), maka hendaknya memusyawarahkan dengan suami.

Allah Ta’ala berfirman :

وَشَاوِرْهُمْ فِى ٱلْأَمْرِ

“Dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu”. (QS. Ali Imran 159)

 

Syaikh As-Sa’di rahimahullah berkata :

“Maksudnya dalam urusan yang butuh adanya musyawarah, pemikiran yang matang dan pandangan yang tajam. Misalnya dalam urusan peperangan dan hal-hal duniawiyah lainnya, seperti urusan politik, ekonomi, kemasyarakatan dan lain-lain. Musyawarah memiliki banyak faedah dan maslahat duniawi maupun agama, antara lain:

 – Musyawarah termasuk ibadah yang mendekatkan diri seseorang kepada Allah

– Di dalamnya terdapat sikap menghargai pendapat orang lain, sehingga mereka menjadi senang kepada kita

– Dapat menyatukan visi dan misi

– Menerangi akal pikiran

– Menutupi kekurangan yang ada pada orang lain. 

– Membuahkan keputusan yang bijak, tepat dan benar. Hal itu, karena hampir tidak ditemukan ada keputusan yang salah dalam musyawarah. Setelah bermusyawarah. Bersandarlah dengan kemampuan dan kekuatan Allah; tidak mengandalkan kemampuan kamu

  1. Hendaknya sang istri memberikan nasihat kepada sang suami untuk menyampaikan kepada orang tuanya agar menggunakan harta di jalan yang benar dan tidak untuk membeli suatu yang bukan kebutuhan pokok atau primer, karena harta adalah salah satu yang akan ditanya pada hari kiamat nanti. 

Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda : 

تَزُولُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ عُمُرِهِ فِيمَا أَفْنَاهُ وَعَنْ عِلْمِهِ فِيمَ فَعَلَ وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيمَ أَنْفَقَهُ وَعَنْ جِسْمِهِ فِيمَ أَبْلَاهُ

“Kedua telapak kaki seorang hamba tidak akan bergeser pada hari kiamat sampai ditanya tentang umurnya untuk apa dia habiskan, tentang ilmunya untuk apa dia amalkan, tentang hartanya dari mana dia peroleh dan ke mana dia infaqkan dan tentang tubuhnya untuk apa dia gunakan”. (HR. Tirmidzi 2341)

  1. Dan tidak lupa juga seorang istri memberikan nasihat kepada sang suami. Apabila orang tua memang sudah berkecukupan dan tidak mengalami kekurangan dalam kebutuhan pokok maka hendaknya untuk mementingkan kesehatan anak yang hal itu merupakan skala prioritas utama. Anak adalah aset berharga untuk kedua orang tua. 

 

Waallahu ta’ala ‘Alam bishwawab 

Semoga Allah memberikan kemudahan bagi Ukhti untuk menjalani kehidupan dan semoga Allah memberikan keberkahan dalam harta suami ukhti. 

Maraji :

  1. Riyadus Shalihin, Imam Nawawi 
  2. Al Qur’an cetakan Depag
  3. Tafsir As Sa’di 

والله تعالى أعلم

Dijawab oleh : Ustadz Aulia Ramdanu. 

Diperiksa oleh : Ustadz Nur Rosyid, M. Ag. 

 

Tambahan dari Ustadz Nur Rosyid, M. Ag.

Biasanya orang tua yang demikian karena faktor lingkungan, coba mulai filter teman-teman ortu, usahakan teman dekatnya yang sering membicarakan akhirat, bukan dunia apalagi gaya hidup. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda,

الْمَرْءُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ

“Seseorang akan mencocoki kebiasaan teman karibnya. Oleh karena itu, perhatikanlah siapa yang akan menjadi teman karib kalian”. (HR Abu Daud 4833, Tirmidzi 2378)

Ingatkan dengan baik pula tentang bijak menggunakan harta, sebagaimana firman Allah, 

وَلَا تَجْعَلْ يَدَكَ مَغْلُولَةً إِلَىٰ عُنُقِكَ وَلَا تَبْسُطْهَا كُلَّ الْبَسْطِ فَتَقْعُدَ مَلُومًا مَحْسُورًا

“Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu (terlalu kikir) dan janganlah kamu terlalu mengulurkannya (terlalu boros), karena itu kamu menjadi tercela dan menyesal”. (QS Al-Isra’ 29).

Sudah bukan masanya lagi orang tua/kakek nenek bermain cupang hanya karena trend, beli dedaunan hanya karena trend, apalagi jika tidak dirawat, yang ada justru mubadzir dan jauh dari kata manfaat. Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda,

مِنْ حُسْنِ إِسْلاَمِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لاَ يَعْنِيهِ

“Di antara tanda kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat”.  (HR Tirmidzi 2317, Ibnu Majah 3976).

Wallahu A’lam.

 

Official Account Grup Islam Sunnah (GiS)⁣⁣

WebsiteGIS: grupislamsunnah.com

Fanpage: web.facebook.com/grupislamsunnah

Instagram: instagram.com/grupislamsunnah

WebsiteGBS: grupbelanjasunnah.com

Telegram: t.me/s/grupislamsunnah

Telegram Soal Jawab: t.me/GiS_soaljawab

YouTube: bit.ly/grupislamsunnah

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button