SBUMSBUM Akhwat

T 168. SAHKAH SHALAT KITA KETIKA TERINGAT HAL-HAL YANG MENYEDIHKAN?

SAHKAH SHALAT KITA KETIKA TERINGAT HAL-HAL YANG MENYEDIHKAN?

(Sobat Bertanya Ustadz Menjawab)

 

Pertanyaan

Nama : Selfi Harlena

Angkatan : 01

Grup : 110

Domisili :

بسم الله الرحمن الرحيم

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Semoga Ustadz beserta keluarga senantiasa dalam lindungan dan limpahan rahmat Allah Subhaanahu Wa Ta’ala. Aamiin.

Bismillah.

Afwan Ustadz, mau izin bertanya kalau di waktu shalat kita teringat akan sesuatu yang sedih (misal saudara atau orang tua saya yang sedang tertimpa penyakit) dan membuat kita menangis serta takut. Apakah shalatnya sah dan bagaimana caranya keluar dari angan-angan kesedihan itu?

جزاكم الله خيرا وبارك الله فيكم

Jawaban

وعليكم السلام ورحمة اللّه وبركاته

بسم الله

Aamiin. Wa Iyyaakum. Jazaakumullahu khairan atas do’anya. Pertanyaan yang sangat bagus sekali dari Ukhti Selfi Harlena hafizhakillah.

Baarakallahu fiikum.

Para ulama Ahlussunnah Wal Jama’ah telah menjelaskan dan menjawab bahwa shalatnya tetap sah. Bahkan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam pernah shalat malam sembari menangis hingga Shubuh.

Dari ‘Ali radhiyallaahu ‘anhu, ia berkata:

“Tidak ada seorang penunggang kuda pun di hari Perang Badar kecuali Al-Miqdad. Aku tidak melihat seorang pun di antara kami melainkan orang-orang yang sedang tidur. Kecuali Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam yang sedang berada di bawah sebuah pohon. Beliau shalat sembari menangis hingga Shubuh”. (Shahih: HR. Ahmad I/125, Ibnu Khuzaimah No. 899).

Untuk keluar dari angan-angan kesedihan tersebut, tidak ada jalan lain kecuali:

“Fokus dan konsentrasi dalam memahami arti dan makna bacaan-bacaan yang sedang kita baca dalam shalat dari mulai takbiratul ihram sampai dengan salam.”

Wallahu a’lam. Wallahul muwaffiq.

Semoga bermanfaat.

Referensi:

  1. Fiqih Shalat Berdasarkan Al-Qur’an & As-Sunnah, Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Media Tarbiyah.
  2. Ensiklopedi Kesalahan Dalam Shalat, Syaikh Masyhur Hasan Salman, Pustaka Imam Asy-syafi’i.

والله تعالى أعلم

Dijawab oleh : Ustadz Abu Uwais Muhammad Yasin bin Sutan Muslim bin Amir bin Syamsuddin.

Diperiksa oleh : Ustadz Rosyid Abu Rosyidah, S.Ag, M.Ag.

 

Official Account Grup Islam Sunnah (GiS)⁣⁣

https://grupislamsunnah.com/official-account-grup-islam-sunnah/

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button