SBUMSBUM Ikhwan

N130. SYARAT MENDAPATKAN SATU RAKA’AT SAAT MASBUK

SYARAT MENDAPATKAN SATU RAKA’AT SAAT MASBUK

(Sobat Bertanya Ustadz Menjawab)

 

Pertanyaan

Nomor : 130

Nama: Yerisvo Hendra

Angkatan : 02

Grup : N02.025

Domisili : Jawa Barat

بسم الله الرحمن الرحيم

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Afwan Ustadz, kalau kita masbuk, adakah batasannya kita tambah satu rakaat atau tidak?

Contoh: Saat datang shalat jama’ah, imam sudah rukuk dan shalatnya shalat yang di-sir-kan (dzuhur dan ashar), apakah kita harus tambah satu rakaat lagi karena kita tidak baca Al Fatihah?

جزاكم الله خيرا وبارك الله فيكم

 

Jawaban

وعليكم السلام ورحمة اللّه وبركاته

بسم الله، والحمد لله، والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن اهتدى بهداه

Dinyatakan seseorang mendapatkan satu rakaat atau belum dilihat ada tiga kemungkinan. “Al Idrak (dapat rakaat) ada 3 syarat:

  1.  Makmum bertakbir dalam keadaan berdiri (sempurna),
  2.  Dan dia rukuk ketika imam masih rukuk,
  3.  Dan ia tidak ragu apakah rukuknya tersebut ketika imam masih rukuk juga ataukah ketika imam sudah mulai berdiri.”

(Hasyiyah ‘Ala Akhsharil Mukhtasharat, 120)

Jika syarat nomor 1 tidak terpenuhi, shalat tidak sah, karena takbiratul ihram adalah rukun dan wajib dikerjakan dalam keadaan berdiri jika mampu. Jika syarat nomor 2 atau 3 tidak terpenuhi, maka belum dapat rakaat. Hal tersebut sebagaimana termaktub dalam sebuah hadits dari Sahabat Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu ‘Anhu mengatakan:

من لم يدرك الإمام راكعا لم يدرك تلك الركعة“

“Orang yang tidak mendapat rukuk bersama imam, maka ia tidak mendapati shalat.” (HR. Al Baihaqi, dishahihkan Al Albani dalam Irwaul Ghalil, 2/262)

Demikian juga terdapat riwayat dari Umar bin Khathab Radhiyallahu ‘Anhu, beliau mengatakan:

من أدرك الإمام راكعا، فركع قبل أن يرفع الإمام رأسه، فقد أدرك تلك الركعة

“Barangsiapa yang mendapati imam rukuk, maka rukuklah sebelum imam bangkit. Maka ia telah mendapati rakaat tersebut.” (HR. Al Baihaqi, dishahihkan Al Albani dalam Irwaul Ghalil, 2/263)

Ini adalah pendapat jumhur ulama. Al Imam An Nawawi Rahimahullah menjelaskan:

وهذا الذي ذكرناه من إدراك الركعة بإدراك الركوع هو الصواب الذي نص عليه الشافعي , وقاله جماهير الأصحاب

 وجماهير العلماء , وتظاهرت به الأحاديث وأطبق عليه الناس , وفيه وجه ضعيف مزيف أنه لا يدرك الركعة

“Inilah pendapat yang kami kuatkan, yaitu didapatkannya rakaat dengan mendapati rukuk. Inilah pendapat yang benar yang dinyatakan oleh Asy Syafi’i dan juga merupakan pendapat jumhur ulama Syafi’iyyah dan juga jumhur ulama. Banyak hadits-hadits yang mendasarinya dan ini yang diterapkan oleh para ulama. Memang ada pendapat yang lemah dan aneh yang menyatakan bahwa tidak didapatkan rakaat dengan didapatkannya rukuk.” (Al Majmu’, 4/112)

 

Kesimpulannya batasan makmum mendapatkan satu rakaat adalah makmun tersebut masih mendapatkan rukuknya dengan tuma’ninah bersama imam.

والله تعالى أعلم

 

Dijawab oleh : Ustadz Abu Fathiyyah Abdus Syakur, S.Ud,. M.Pd.I

 

Official Account Grup Islam Sunnah (GiS)⁣⁣

WebsiteGIS: grupislamsunnah.com

Fanpage: facebook.com/grupislamsunnah

Instagram: instagram.com/grupislamsunnah

WebsiteGBS: grupbelanjasunnah.com

Telegram: t.me/s/grupislamsunnah

Telegram Soal Jawab: t.me/GiS_soaljawab

YouTube: bit.ly/grupislamsunnah

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button