SBUMSBUM Akhwat

T 107. BAGAIMANA MENGETAHUI AMALAN YANG DIKERJAKAN DATANG DARI HATI YANG IKHLAS?

BAGAIMANA MENGETAHUI AMALAN YANG DIKERJAKAN DATANG DARI HATI YANG IKHLAS?

(Sobat Bertanya Ustadz Menjawab)

 

Pertanyaan

Nama : Arita

Angkatan : 01

Grup : 087

Domisili :

بسم الله مة الله وبركاته

Semoga Ustadz beserta keluarga senantiasa dalam lindungan dan limpahan rahmat Allah Subhaanahu Wa Ta’ala. Aamiin.

Afwan Ustadz, kapan malaikat mencatat amalan kita sehingga tidak tertulis dalam Sijjil? Apakah di saat berniat, sedang dilakukan atau sesudah?

Bagaimana mengetahui bahwa amalan (seperti bersedekah) yang telah dikerjakan datang dari hati yang ikhlas?

جزاكم الله خيرا وبارك الله فيكم

 

Jawaban

وعليكم السلام ورحمة اللّه وبركاته

بسم الله

Muslim meriwayatkan ‎صحيح مسلم (1/ 323)

‎عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ

‎عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِيمَا يَرْوِي عَنْ رَبِّهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى قَالَ إِنَّ اللَّهَ كَتَبَ الْحَسَنَاتِ وَالسَّيِّئَاتِ ثُمَّ بَيَّنَ ذَلِكَ فَمَنْ هَمَّ بِحَسَنَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا كَتَبَهَا اللَّهُ عِنْدَهُ حَسَنَةً كَامِلَةً وَإِنْ هَمَّ بِهَا فَعَمِلَهَا كَتَبَهَا اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ عِنْدَهُ عَشْرَ حَسَنَاتٍ إِلَى سَبْعِ مِائَةِ ضِعْفٍ إِلَى أَضْعَافٍ كَثِيرَةٍ وَإِنْ هَمَّ بِسَيِّئَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا كَتَبَهَا اللَّهُ عِنْدَهُ حَسَنَةً كَامِلَةً وَإِنْ هَمَّ بِهَا فَعَمِلَهَا كَتَبَهَا اللَّهُ سَيِّئَةً وَاحِدَةً

Artinya :

“Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu, dari Rasulullah ﷺ , terkait hadits yang diriwayatkan dari Rabb-nya, Beliau bersabda: “Sesungguhnya Allah menuliskan kebaikan dan kejelekan, kemudian menerangkan hal tersebut, Barang siapa berkeinginan untuk kebaikan namun belum melakukannya, maka Allah mencatatnya sebagai satu kebaikan yang sempurna untuknya, dan barang siapa berkeinginan untuk suatu kebaikan lalu melakukannya maka Allah mencatat untuknya sebagai sepuluh kebaikan hingga tujuh ratus kali lipat hingga beberapa kali lipat. Dan jika dia berkeinginan untuk kejelekan namun dia belum mengerjakannya, maka Allah akan mencatatnya sebagai kebaikan yang sempurna untuknya, namun jika dia melakukannya (perbuatan dosa itu) maka Allah mencatatnya sebagai satu dosanya’.”

 

Sedangkan untuk mengetahui apakah amal sedekah kita ikhlas, maka dapat diketahui dengan intropeksi diri, apakah kita sudah terbiasa dengan pantauan Allah atau belum, apakah kita sudah menjadi hamba yang bertaqwa atau belum, karena apabila kita sudah membiasakan diri dengan taqwa, maka sangat mudah untuk ikhlas dalam beramal, karena riya’ yang merupakan lawan dari ikhlas merupakan syirik kecil, yang dosanya di bawah dari menyekutukan Allah dengan sesembahan yang lain, maka apabila kita ingin terhindar dari itu, kita harus menjadi hamba yang bertaqwa terlebih dahulu.

Ada kaidah “bahwa sedekah yang murni (ikhlas) tidaklah datang kecuali dari hati yang bertaqwa.”

Perlu diketahui bahwa suatu amalan itu sangat membekas pada diri seorang Mukmin yang bertaqwa, cara mengetahuinya yaitu dengan terbukanya jalan keluar terhadap masalah, hidup menjadi berkah, mudah dalam mengerjakan amal kebaikan, hilangnya keburukan dalam diri, menambah suasana hati menjadi lebih bertaqwa dan juga kemudahan-kemudahan lain yang didapat setelah melakukan amal tersebut, terutama sedekah.

{لِيُنفِقْ ذُو سَعَةٍ مِّن سَعَتِهِ ۖ وَمَن قُدِرَ عَلَيْهِ رِزْقُهُ فَلْيُنفِقْ مِمَّا آتَاهُ اللَّهُ ۚ لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا مَا آتَاهَا ۚ سَيَجْعَلُ اللَّهُ بَعْدَ عُسْرٍ يُسْرًا} [الطلاق : 7]

“Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya. Dan orang yang disempitkan rezekinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekadar apa yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan”. (QS. At-Thalaq : 7).

 

Karena merupakan hakekat sedekah atau sunnatullah-nya, yaitu ketika melapangkan urusan orang lain maka urusan kita pun dilapangkan.

Ada perkataan sebagian salaf,

مِنْ ثَوَابِ الحَسَنَةِ الحَسَنَةُ بَعْدَهَا، وَمِنْ جَزَاءِ السَّيِّئَةِ السَّيِّئَةُ بَعْدَهَا

“Di antara balasan kebaikan adalah kebaikan selanjutnya dan di antara balasan kejelekan adalah kejelekan selanjutnya”. (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim).

 

Maka kalau ternyata setelah melakukan sedekah hidup kita menjadi mudah, maka dapat menjadi sinyal bahwa amal kita diterima.

والله تعالى أعلم

 

Dijawab oleh : Ustadz Abdullah Ashim.

Diperiksa oleh : Ustadz Nur Rosyid, M. Ag.

 

Official Account Grup Islam Sunnah (GiS)⁣⁣

WebsiteGIS: grupislamsunnah.com

Fanpage: web.facebook.com/grupislamsunnah

Instagram: instagram.com/grupislamsunnah

WebsiteGBS: grupbelanjasunnah.com

Telegram: t.me/s/grupislamsunnah

Telegram Soal Jawab: t.me/GiS_soaljawab

YouTube: bit.ly/grupislamsunnah

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button